Contoh ASKEB Pada Ibu Bersalin Pathologi - Carinfomu
News Update
Loading...

Tuesday, 12 July 2016

Contoh ASKEB Pada Ibu Bersalin Pathologi


ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI
PADA Ny. S USIA 37 TAHUN G2 P1 A0 UK 37+4 MINGGU DENGAN
PEB DAN KPD 11 1/2 JAM
DI RSUD KARANGANYAR

 














Disusun Oleh :
Dwi Meitiya Fatimah
A 2012023




DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH SURAKARTA
2014


LAPORAN PENDAHULUAN

PRE-EKLAMSIA

A.    DEFINISI
Preeklamsia adalah gangguan multisistem dengan etrologi kompleks yang khusus terjadi selam kehamilan, atau peningkatan tekanan darah dan protein oria yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. (Bothamley, Judy dan Maureen, Boyle 2012. Patofisiologi dalam kebidanaan. Jakarta : EGC hal 192)
Preeklamsia adalah suatu sindroma klinik dalam kehamilan lebih dari 20 minggu dan atau berat janin 300 gr yang ditandai dengan hipertensi, protein urea, dan oedema. (Achmadiat. Crisdiono M Obtetri dan Ginefologi. Jakarta : EGC hal 3)
Preeklamsia merupakan penyakit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra dan post parfum. (Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanaan Jakarta : PT Bina Pustaka hal 542)

B.     ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Secara teoritik urutan gejala yang timbul pada preeklamasi ialah edema, hipertensi, dan proteinuri. Dari gejala tersebut tumbuh hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang paling penting.

C.    FAKTOR RESIKO
1.      Primigravida
2.      Kehamilan majemuk
3.      Terlalu muda atau terlalu tua
4.      Dengan penyakit penyerta : Diabetes mellitus, hipertensi kronis, penyakit ginjal
5.      Molahidramnion
6.      Hidrops fetalis
7.      Makrosomia
8.      Polihidramnion
9.      Riwayat menderita preeklamasi / eklamsi
10.  Obesitas
11.  Malnutrisi dan Sosioekonomi

D.    TANDA DAN GEJALA PREEKLAMSIA
1.      Hipertensi
Tekanan darah 140/90 mmHg atau ditandai dengan kenaikan systole 30 mmHg
2.      Oedema
3.      Proteinura
4.      Gejala subyektif
Sakit kepala yang keras, nyeri ulu hati, gangguan penglihatan
E.     KLASIFIKASI
1.      Preeklamasi Ringan
a.       Hipertensi : sistolik/ diastolic => 140/90 mmHg kenaikan sistolik => 30 mmHg dan Diastotik => 15 mmHg
b.      Proteinuria => 300 mg/24 jam atau =? 1+ dipstick
2.      Preeklamasi Berat
a.       Tekanan darah => 160/110 mmHg
b.      Protein uria lebih 5gr/24 jam atau 4+
c.       Oliguria yaitu produksi urin , 500 cc/24 jam
d.      Kenaikan kadar keratin
e.       Gangguan visus dan cerebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma, dan pandangan kabur
f.       Nyeri episgatrium
g.      Edema paru-paru dan sianosis
h.      Hemolisis mikroangiopatik
3.      Eklamsia 
a.       Sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri epigastrik
b.      Kejang : berulang, terhentak-hentak, spasme otot hebat, kehilangan kesadaran (Sarwono, 2009 : 545)

F.     TUJUAN PENGOBATAN PREEKLAMSI
1.      Mencegah terjadinya eklamsi
2.      Anak harus lahir dengan kemungkinan hidup yang besar
3.      Persalinan harus dengan trauma yang sedikit-sedkitnya dan jangan sampai menyebabkan penyakit pada kehamilan dan persalinan berikutnya
4.      Mencegah hipertensi yang menetap
(Obstetri Patologi UNPAD, 1984 : 95)

G.    DASAR PENGOBATAN
1.      Istirahat
2.      Diit
3.      Obat-obat antihipertensi
4.      Sedatip
5.      Induksi persalinan
Jika sudah hamper aterm maka induksi persalinan akan memenuhi ke 4 maksud diatas tetapi kehamilan baru 7 nulan, maka induksi persalinan tidak dilakukan, harus dilakukan sikap yang konserpatip atau sectio

H.    PENGOBATAN DI RS
Indikasi perawatan di RS adalah
Tensi > 140/90 mmHg
Proternuria positif
Tambah berat 1 ½ kg / lebih dalam seminggu
Dirumah sakit harus dilakukan pemeriksaan dan observasi yang teliti
1.      Sakit kepala, gangguan penglihatan, oedema
2.      Berat badan ditimbang 2 hari sekali
3.      Tekanan darah diukur 1x dalam 4 jam
4.      Cairan yang keluar dan masuk
5.      Pemeriksaan urin setiap hari (proternuria)
6.      Pemeriksaan retina
7.      Pemeriksaan darah
Selanjutnya perawatan dan pengobatan dilakukan sebagai berikut
1.      Istirahat rebah dalam kamar tenang dan tidak silau
2.      Makanan yang sedikit mengandung garam, protein harus cukup
3.      Cairan yang diberikan ± 3000 cc, pada preeklamasi sering diberikan diit air selam 24-48 jam, terdiri dari air dengan gula dan air buah-buahan
4.      Sebagai pengobatan diberi luminal 4x30 mg, kalau oedema dapat diberikan NH 4 Ce ± 4 gr sehari tapi jangan lebih lama dari 3 hari atau diuretica seperti esidrex atau diamox (obstetri patologi, UNPAD, 1984:96-97)

I.       PENATALAKSANAAN  
1.      Pengobatan obstetik cara terminasi kehamilan yang belum Inpartu
a.       Induksi persalinan : tetesan oksitosin dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan dengan setal hearth monitoring
b.      Seksio sesaria bila setel assessment jelek, syarat tetesan oksitosin tidak dipenuhi (nilai sishop kurang dari 5) atau adanya kontraindikasi tetesan oksitosin 12 jam setelah dimulainya tetesan oksitosin belum masuk fase aktif. Pada primigrafik diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan SC
2.      Cara terminasi kehamilan yang sudah inpartu
Kala I
a.       Fase laten : 6 jam belum masuk fase aktif maka FC
b.      Fase aktif : lakukan Amniotomi, bila 6 jam sebelah amniotomi belum ada pembukaan lengkap maka perlu dilakukan SC
Kala II
Pada persalinan per vaginam, maka kala II diselesaikan dengan pertus buatan. Amniotomi dan tetesan aksitosin dilakukan sekurang-kurangnya 3 menit setelah pemberian pengobatan medisinol pada kehamilan 32 minggu atau kurang bila keadaan memungkinkan terminasi ditunda 2 kali 24 jam untuk memberikan kortikosteroid




DAFTAR PUSTAKA



1.      Achmadiah, Crisdiono. M. 2004 Obstetri dan Ginekologi, Jakarta : EGC
2.      Bothaniley, Judy dan Mureen, Boyle 2012 Patosisiologi dalam Kebidanan Jakarta : EGC
3.      FK UNPAD 1984 Obstetri Patologi Bandung : Elstar Offset
4.      Prawilohardjo, Sarwono, 2010 Ilmu Kebidanan Jakarta : PT Bina Pustaka 
















LAPORAN PENDAHULUAN
KETUBAN PECAH DINI (KPD)


I.       DEFINSISI
Ketuban pecah dini  adalah pecahnya ketuban secara spontan 1 jam atau lebih sebelum terjadinya persalinan (Hamilton)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu 1 jam belum dimulainya tanda persalinan (Manuaba, 1998)
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air-air vagina setelah kehamilan 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum persalinan berlangsung. Pecahnya ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm, sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm (Saifuddin, 2012 : M : 112)

II.    ETIOLOGI
KPD disebabkan oleh kurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan infra uterin atau oleh kedua factor tersebut. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks polihidramnion / hrdramnion, malpresintesi janin, dan juga infeksi vagina dan serviks. (Prawirohardjo, 2002, 218)

III. PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor yang memudahkan pecahnya selaput ketuban antara lain
a.       Karioamnionitis, menyebabkan selaput ketuban rapuh
b.      Inkompetensi serviks, yakni kanalis servikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada serviks uteri
c.       Kelainan otak sehingga tidak ada bagian anak yang menutupi PAP, yang dapat mengurangi tekanan terhadap membrane bagian bawah
d.      Trauma yang menyebabkan tekanan intra uterine mendadak meningkat
e.       Definisi gizi dari tembaga dan vitamin C
(Unair, 1994)

IV. DIAGNOSA
1.      Tekanan pecahnya selaput ketuban dengan pemeriksaan inspekulo adalah cairan keluar melalui oskum uteri/terkumpul difirniks posterior
2.      Tentukan usia kehamilan, jika perlu dengan USG
3.      Tentukan ada tindakan infeksi
Suhu 380 C / lebih
Air ketuban keruh dan bau
Leukosit darah 1500/m3
Janin mengalami fakikardi karena mengalami infeksi intra uterin
4.      Tentukan adanya tanda-tanda inpartu (kontraksi teratur)
5.      Bau carian ketuban yang khas
6.      Teslakmus
7.      Tes pakis yaitu meneteskan cairan ketuban pada obyekglas dan biarkan kering pada pemeriksaan mikroskop menunjukkan Kristal cairan amnion
8.      Jika keluar cairan ketuban sedikit-sedikit, tamping cairan yang keluar dan nilai 1 jam kemudian
9.      Tentukan pecahnya selaput ketuban

V.    TANDA-TANDA DAN GEJALA
1.      Ketuban pecah tiba-tiba
2.      Cairan nampak di introitus vagina
3.      Tidak ada his dalam 1 jam

VI. KOMPLIKASI
1.      Pada bayi => lufo, arfiksia, prematuritas
2.      Pada ibu =>  partuscama, infeksi intra uterin, Antonia uteri, infeksi nifas, perdarahan postpartum

VII.          PENANGANAN
1.      Rawat di RS
2.      Jangan melakukan pemeriksaan dalam
3.      Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut kemungkinan solusi plasenta
4.      Jika ada tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau), berikan antibiotic yaitu amprcilin 2 mg IV setiap 6 jam ditambah getitacjmin 5 mg/kg BB setiap 24 jam. Jika persalinan pervaginam hentikan antibiotic pasca persalinan (Saifuddin, 2002 : M114)
5.      Jika ada tanda infeksi dan OK > 37 minggu
·         Jika ketuban telah pecah > 18 jam, berikan antibiotic protilaksis 2 gr IV setiap 6 jam / penicillin 6 2 juta unit setiap 6 jam sampai persalinan
·         Nilar serviks, jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin. Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan insus aksitosin/lahir dengan SC

VIII.       PENATALAKSANAAN
o   Bila anak belum viable (<37minggu pendisita dianjurkan untuk beristirahat di tempat tidur dan obat antibiotic, prasilaksif, sptasmulitik, dan roboronsia dengan tujuan untuk mengundur waktu sampai anak viable
o   Bila anak sudah viable, lakukan induksi partus 6-12 jam setelah longphase, dan berikan antibiotic prosrlaksis, pada kasus tertentu dimana induksi partus dengan drip aksitosin gagal, mala lakukan tindakan operasi jika PROM penyelesaian persalinan bisa partus spontan, ekstraksi vakum, ekseraksi porcep, embriotomi bila anak sudah meninggal, SC






Daftar pustaka


1.      Heicker, Beville 2001 Essensial Obstetri dan Ganekologi Jakarta Hipokrates
2.      Manuaba, Ida Bagus GDC 1998 Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan Jakarta EGC
3.      Mochtar, Rustam 1998, Snopsis Obstetri : Obstetri, Obstetri Patologis Jakarta : EGC
4.      Saifuddin, 2004 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternol dan Neonoral Jakarta : YB PSP




















ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI
PADA Ny. S USIA 37 TAHUN G2 P1 A0 UK 37+4 MINGGU DENGAN
PEB DAN KPD 11 1/2 JAM
DI RSUD KARANGANYAR

Tanggal masuk            : 11 September 2014
Ruang                          : PONEK
Pukul                           : 06.30 WIB

I.            PENGUMPULAN DATA
Tanggal masuk    : 11 September 2014
Pukul                   : 06.30 WIB

A.    DATA SUBYEKTIF
1.      Identitas
Nama Ibu            : Ny. S                                     Tn. : S
Usia                     : 37 tahun                                38 tahun
Agama                : Islam                                                 Islam
Pendidikan          : SMP                                      SMP
Pekerjaan            : IRT                                        Petani
Penghasilan         : -                                             Rp. 1.200.000
Alamat                : Jurug, Blorong Jumantono, Karangayar

2.      Alasan datang
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng pada tanggal 10 September 2014 sejak pukul 19.00 WIB, serta mengeluarkan cairan dari jalan lahir

3.      Data Kebidanan
a.       Riwayat Menstruasi
Menarche                              : 13 tahun
Teratur/Tidak teratur             : teratur
Warna                                    : Merah Kehitaman
Konsistensi                            : Cair
Siklus                                    : 28 hari
Banyaknya                            : ± 2-3 kali ganti pembalut (penuh)
Dismenore/tidak                    : Dismenore
b.      Riwayat Perkawainan
Sudah / belum                       : sudah
Usia saat kawin                     : 26 tahun
Lama Perkawinan                 : 11 tahun
Istri                                        : 1 dan sah
c.       Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan setelah melahirkan anak pertama dan lepas pada tahun 2012 karena ingin memiliki anak lagi  
d.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang  lalu
No
G P A
Umur
Kehamilan
Tgl/Thn
Partus
Tempat
Persalinan
Penolong
Persalinan
Penyakit Persalinan
P1 A0
38 Minggu
24 April 2014
BPM
Bidan
Tidak ada

Anak
Nifas
Jenis
BB
PB
Keadaan
Keadaan
Perdarahan
Laktasi
Komplikasi
keterangan
Kelamin
(gr)
(cm)
Lahir
Sekarang


Nafas

Perempuan
2300
40
Hidup
Hidup
Tidak ada
Iya ASI eks
Tidak ada
Normal
 
e.       Riwayat Kehamilan Sekarang
·         Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua, pernah melahirkan 1 kali dan belum pernah keguguran ( G2 P1 A0)
·         Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) pada 21 Desember 2013
·         Pemeriksaan ANC
TM I                    : Ibu mengatakan ANC 2 x di tempat bidan
Keluhan               : Mual dan muntah
Tindakan             : antacid 500 mg 3x1 sebelum makan (pada
minggu ke 5 dan ke 10)
Nasehat               : makan sedikit tapi sering

TM II                  : Ibu mengatakan ANC 4 x di tempat bidan
Keluhan               : Sering lemes  
Tindakan             : Fe 60 mg 1x1, CAK 10 mg/BB
Nasehat               : makan makanan dengan gizi seimbang,
 jaga kondisi tubuh
TM III                 : Ibu mengatakan ANC 7 x ditempat bidan
Keluhan               : susah tidur, sering pegal-pegal
Tindakan             : Fe 60 mg 1x1, CAK 10 mg/BB
Nasehat               : Jelaskan ketidaknyamanan TM III,
 persiapan persalinan

·         Ibu mengatakan gerakan janin dalam 24 jam terakhir aktif
·         Ibu mengatakan pernah mendapatkan imunisasi TT 1 kali yaitu pada saat akan menikah

4.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menahun, dan menurun. Ibu mengatakan belum pernah dirawat di Rumah Sakit dan belum pernah operasi
§  Penyakit menular
1.      TBC dengan tanda gejala : batuk berdahak disertai keluarnya darah, sesak nafas dan nyeri dada, demam (meriang panas dingin) lebih dari satu bulan, berkeringat pada malam hari, badan terasa lemah dan lesu, BB turun karena hilangnya nafsu makan, urin berubah menjadi kemerahan/keruh
2.      Hepatitis dengan tanda gejala : nyeri perut, urin berwarna gelap, nyeri sendi, hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, lemah dan kelelahan, kulit dan area putih mata menjadi kuning (ikterik)
3.      HIV / AIDS dengan tanda gejala : demam tinggi berkepanjangan, hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare kronis, BB turun hingga 10 %, batuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi  
§  Penyakit menurun
1.      Hipertensi dengan tanda gejala : sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah telinga berdenging
2.      Diabetes Mellitus dengan tanda gejala : dehidrasi, rasa haus terus menerus, peningkatan frekuensi kencing, kelelahan, penurunan BB, luka sukar sembuh
3.      Asma dengan tanda gejala : susah bernafas, sesak di daerah dada
§  Penyakit Menahun
1.      Penyakit Jantung dengan tanda gejala : sering lelah, nyeri dada sebelah kiri, berkeringat, denyut jantung tidak teratur
2.      Penyakit Ginjal dengan tanda gejala : kurang nafsu makan dan penurunan berat badan, bengkak kaki pergelangan kaki dan tangan, kelelahan
3.      Penyakit paru-paru dengan tanda gejala : nyeri dada, sesak nafas, keringat dingin pada malam hari, batuk

b.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini sedang hamil yang kedua dengan usia kehamilan 38+4 minggu, dan merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 10 September 2014 pukul 19.00 WIB, serta telah mengeluarkan cairan jernih dari jalan lahir.
Ibu mengatakan saat ini sedang menderita penyakit darah tinggi (hipertensi) sejak 28 Agustus 2014 ( UK 35+4 minggu)

c.       Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan di keluarganya dan keluarga suaminya tidak pernah menderita penyakit menurun, dan menahun, serta tidak mempunyai riwayat kembar
§  Penykit menular
1.      TBC dengan tanda gejala : batuk berdahak disertai keluarnya darah, sesak nafas dan nyeri dada, demam (meriang panas dingin) lebih dari satu bulan, berkeringat pada malam hari, badan terasa lemah dan lesu, BB turun karena hilangnya nafsu makan, urin berubah menjadi kemerahan/keruh
2.      Hepatitis dengan tanda gejala : nyeri perut, urin berwarna gelap, nyeri sendi, hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, lemah dan kelelahan, kulit dan area putih mata menjadi kuning (ikterik)
3.      HIV / AIDS dengan tanda gejala : demam tinggi berkepanjangan, hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare kronis, BB turun hingga 10 %, batuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi

§  Penykit Menurun
1.      Hipertensi dengan tanda gejala : sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah telinga berdenging
2.      Diabetes Mellitus dengan tanda gejala : dehidrasi, rasa haus terus menerus, peningkatan frekuensi kencing, kelelahan, penurunan BB, luka sukar sembuh
3.      Asma dengan tanda gejala : susah bernafas, sesak di daerah dada
§  Penyakit Menahun
1.      Penyakit Jantung dengan tanda gejala : sering lelah, nyeri dada sebelah kiri, berkeringat, denyut jantung tidak teratur
2.      Penyakit Ginjal dengan tanda gejala : kurang nafsu makan dan penurunan berat badan, bengkak kaki pergelangan kaki dan tangan, kelelahan
3.      Penyakit paru-paru dengan tanda gejala : nyeri dada, sesak nafas, keringat dingin pada malam hari, batuk

5.      Pola Fungsional
a.       Pola Makan
Sebelum hamil          : ibu mengatakan makan 3 kali sehari, jenis
nasi, sayur, dan tempe goring dengan porsi 1 piring
Ibu mengatakan minum 3-5 kali sehari, jenis air putih, teh dengan porsi 1 gelas
Selama hamil             : ibu mengatakan makan 3 kali sehri, jenis
nasi, sayur dan lauk pauk dengan 1 piring serta camilan berupa roti (biscuit)
Ibu mengatakan minum 5-6 kali sehari, jenis air putih, teh dengan porsi 1 gelas
Menjelang persalinan    : ibu mengatakan makan terakhir pada
tanggal 10 September 2014 pukul 18.30 WIB jenis nasi, sayur dan lauk pauk porsi 1 piring, minum terakhir pukul 05.00 WIB pada tanggal 11 September 2014, jenis air putih dengan porsi ½ gelas
Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan meminum jamu, merokok, alkhol, serta tidak berpantang terhadap makanan tertentu
b.      Pola Aktivitas
Sebelum hamil          : ibu mengatakan melakukan aktivitas
sebagai ibu rumah tangga seperti menyapu, mencuci, memasak dan lain-lain
Selama hamil             : ibu mengatakan melakukan aktiviotas
sebagai ibu rumah tangga seperti menyapu, mencuci, memasak, dan lain-lain, namun terkadang dibantu oleh suami
Menjelang persalinan    : ibu mengatakan melakukan aktivitas
seperti jalan-jalan di dalam rumah
c.       Pola Istirahat
Sebelum hamil          : ibu mengatakan tidur malam ± 7-8
jam/hari, dengan kualitas tidur nyenyak, dan terkadang tidur siang ±1 jam dengan kualitas tidur nyenyak
Selama hamil             : ibu mengatakan tidur malam ± 7-8
jam/hari, dengan kualitas tidur kadang nyenyak dan kadang kurang, dan tidur siang ±1 jam

Menjelang persalinan    : ibu mengatakan tidur terakhir selama 1
jam dengan kualitas tidur tidak nyenyak
d.      Pola Eliminasi
Sebelum hamil          : ibu mengatakan BAB 1 kali/hari,
konsistensi lunak, berwarna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan apapun
ibu mengatakan BAK 3-4 kali/hari, konsistensi cair berwarna jernih kekuningan, dan tidak ada keluhan
Selama hamil             : ibu mengatakan BAB ?? kali /hari
konsistensi lunak, berwarna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan apapun
ibu mengatakan BAK 5-6 kali/hari, konsistensi cair berwarna jernih kekuningan, dan tidak ada keluhan
menjelang persalinan : Ibu mengatakan BAB terakhir pada
tanggal 10 September 2014 pukul 15.00 WIB, konsistensi lunak berwarna coklat kehitaman, dan tidak ada keluhan.
Ibu mengatakan BAK terakhir pada 11 September 2014 pukul 04.30 WIB, konsistensi cair, berwarna jernih dan tidak ada keluhan
e.       Pola Kebersihan
Sebelum hamil          : Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi
2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, keramas 2x/minggu
Selama hamil             : ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi
2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, keramas 2x/minggu

Menjelang persalinan : ibu mengatakan mandi terakhir pada
tanggal 10 September 2014 pukul 16.00 WIB, gosok gigi terakhir pada 11 September 2014 pukul 05.00 WIB
f.       Pola Seksual
Sebelum hamil           : ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 2-3 x dalam seminggu dan tidak ada keluhan
Selama hamil             : ibu mengatakan jarang melakukan
hubungan seksual (1-2 kali dalam seminggu)
Menjelang persalinan : ibu mengatakan tidak melakukan
hubungan seksual menjelang persalinan

6.      Data Psikologi, Sosial Budaya dan Spiritual
a.       Ibu mengatakan tidak mengharapkan jenis kelamin tertentu pada anknya, perempuan maupun laki-laki sama saja
b.      Ibu mengatakan pengambil keputusan dalam keluarga adalah suaminya
c.       Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini sudah direncanakan, dan ibu mengatakan bahwa ia seneng dengan kehamilan ini
d.      Ibu mengatakan keluarganya juga sangat seneng dan mendukung kehamilan ini
e.       Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga dan lingkungan sekitar sabgat baik dan mereka juga mendukung
f.       Ibu mengatakan beragama islam dan taat dalam melaksanakan ibadah sholat 5 waktu




7.      Data Pengetahuan Ibu Tentang Persalinan Ini
Ibu mengatakan bahwa dia sangat khawatir dengan persalinan ini karena penyakit darah tinggi, ibu berharap persalinan ini dapat berlangsung secara aman dan normal

B.     DATA OBYEKTIF
1.      Keadaan umum   : cukup
2.      Kesadaran           : composmentis
3.      Vital sign TD      : 1600/100 mmHg                   S : 36,80 C
       N : 84 x/menit                              R : 20x/menit
4.      Tinggi badan       : 152 cm
5.      Berat badan
Sebelum hamil    : 34 kg
Sesudah hamil     : 42 kg
Kenaikan BB      : ± 8 kg   
6.      HPHS                 : 21 Desember 2013
HPL                    : 28 September 2014
UK                      : 37+4 minggu
7.      Pemeriksaan fisik
Kepala     : mesochepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bejolan
abnormal rambut dan kulit kepala : bersih, distribusi rambut merata, warna rambut hitam
Muka       : bersih, simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata        : bersih, simetris, skelra putih, konjungtiva ananemis, ada
gambaran tipis pembuluh darah, tidak oedema,tidak ada kelainan
Hidung    : bersih, simetris, tidak ada secret abnormal, tidak ada nyeri
tekan
Mulut      : bersih, simetris, bibir lembab, berwarna merah kehitaman,
tidak ada kelainan, lidah bersih, berwarna merah muda, tidak ada bau mulut
Telinga    : bersih, simetris, tidak ada serumen abnormal, pendengaran
baik, tidak ada nyeri tekan
Leher       : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan vena jugularis
Dada       : bersih, simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi
dinding dada
Payudara : bersih, simetris, ada pembesaran,putting susu menonjol,
areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, belum ada pengeluaran
Ketiak     : bersih, tidak ada pembesaran getah bening, tidak ada nyeri
tekan
Abdomen : bersih, ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum, tidak
ada bekas operasi
Palpasi L I           : TFLI 4 jari dibawah prochesus xyphoideus
Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
         L II         : sebelah kiri perut ibu teraba keras memanjang
seperti papan (punggung) sebelah kanan teraba bagian kecil janin (ekstermitas) (PUKI)
          L III      : bagian terbawah janin teraba bulat, keras, tidak
melenting (kepala) sudah masuk PAP
          L IV      : kepala sudah masuk PAP 2/5 bagian
Panjang oterus    : 25 cm
TBJ                  : (25-11) x 155 = 2120 gram
Auskultasi puncrtum maxsimum : perut kiri di bagian bawah pusat
DJJ (+)            : 134 x/menit
Kontraksi frekuensi : 2 x dalam 10 menit
Durasi              : 40 detik
Punggung dan pinggang : bentuk tulang punggung lordosis, ada nyeri pinggang

Genetalia             : vulva tidak oedema, tidak varises, ada pengeluaran
berupa lender darah, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini dan skene, tidak ada luka
Anus                   : haemoroid
VT pukul 06.30 WIB
Hasil VT             : porsio lunak pembukaan 7 cm, KK (-), bagian
terbawah janin kepala, UUK jam 10, tidak ada molase, kepala di H II STLO (+)
Ekstremitas atas : Simeteris, tidak oedema, tidak ada kekakuan sendi,
tidak nyeri saat digerakkan, tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah : simetris, tidak oedema, tidak varisesi sendi tidak
kaku, tidak nyeri saat digerkkan tidak ada kelainan, reflek patella Ka/Ki (+) (+)

C.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal                     : 11 September 2014
Laboratorium            : Hb : 13,8 gr/dl           Al : 10.090
GD                            : B                               Protein urin = +1
HBSAg                     : (-)

II.            INTERPRESTASI DATA
Diagnosa kebidanan
Ny. S usia 37 tahun G2P1A0 UK 37+4 minggu inportu kala V fase aktis dilatasi maksimal dengan PEB dan KPD 11 ½ jam
Janin tunggal, hidup, Puki, Preskep, sudah masuk PAP 2/5 bagian
Dasar
Data subyektif : ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng pada tanggal 10 September 2014 pukul 19.00 WIB, serta mengeluarkan cairan dari jalan lahir
Data Obyektif
1.      Kesadaran umum : cukup
2.      Kesadaran : composmentis
3.      Vital Sign TD   :  1600/100 mmHg              S : 36,80 C
N : 84 x/menit                         R : 20x/menit
4.      Pemeriksaan fisik
Muka             : bersih, simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata              : bersih, simetris, skelra putih, konjungtiva ananemis, ada
gambaran tipis pembuluh darah, tidak oedema,tidak ada kelainan
Dada                         : bersih, simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi
dinding dada
Payudara       : bersih, simetris, ada pembesaran,putting susu menonjol,
areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, belum ada pengeluaran
Abdomen      : bersih, ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum, tidak
ada bekas operasi
Palpasi L I     : TFU 4 jari dibawah prochesus xyphoideus
Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
    L II : sebelah kiri perut ibu teraba keras memanjang
seperti papan (punggung) sebelah kanan teraba bagian kecil janin (ekstermitas) (PUKI)
    L III : bagian terbawah janin teraba bulat, keras, tidak
melenting (kepala) sudah masuk PAP
     L IV : kepala sudah masuk PAP 2/5 bagian
Auskultasi puncrtum maxsimum : perut kiri di bagian bawah pusat
DJJ (+)            : 134 x/menit
Kontraksi frekuensi : 2 x dalam 10 menit
Durasi              : 40 detik
Genetalia       : vulva tidak oedema, tidak varises, ada pengeluaran
berupa lender darah, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini dan skene, tidak ada luka
VT pukul 06.30 WIB
Hasil VT       : porsio lunak pembukaan 7 cm, KK (-), bagian terbawah
janin kepala, UUK jam 10, tidak ada molase, kepala di H II STLO (+)
Ekstremitas atas        : Simeteris, tidak oedema, tidak ada kekakuan sendi,
tidak nyeri saat digerakkan, tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah : simetris, tidak oedema, tidak varisesi sendi tidak
kaku, tidak nyeri saat digerkkan tidak ada kelainan, reflek patella Ka/Ki (+) (+)
Pemeriksaan penunjang : protein urine : + 1 AL : 10.090

III.            DIAGNOSA POTENSIAL
Ekslamsia
Infeksi pada ibu dan janin

IV.            ANTISIPASI
Kolaborasi dengan dokter SPOG
Memantau tekanan darah, urin serta keadaan ibu dan janin

V.            PERENCANAAN
Tanggal : 11 September 2014
1.      Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini
R/ : hak ibu dan keluarga untuk mengetahui keadaan pasien
2.      Kolaborasi dengan dokter SPOG
R/ : agar cepat mendapatkan penanganan
3.      Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
R/ : untuk mempercepat penurunan kepala pada janin dan pengiriman oksigen dalam darah ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu serta peredaran darah balik ibu mengalir dengan lancar
4.      Anjurkan ibu untuk nafas panjang melalui hidung dan keluarkan lewat mulut
R/ : untuk menguragi rasa nyeri
5.      Siapkan partus set dan perlengkapan persalinan bagi ibu dan bayi serta alat resusituss bayi
R/ : untuk menolong persalinan yang aman
6.      Kosongkan kandung kemih ibu
R/ : agar tidak mengganggu proses penurunan kepala janin
7.      Observasi keadaan ibu dan kemajuan persalinan
R/ : untuk memantau keadaan ibu dan kemajuan persalinan 

VI.            PELAKSANAAN
Tanggal : 11 September 2014
1.      Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini yaitu keadaan janin baik dan keadaan ibu sedang mengalami preeklamasi yaitu suatu keadaan dimana tekanan darah ibu tinggi. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu sebentar lagi akan melahirkan
2.      Berkolaborasi dengan dokter SPOG
-          Injeksi amoksilin 1 gr secara IV dan pasang infuse RL 20 tpm
-          Drip axytosin 10 IU 
3.       Mengajurkan ibu untuk miring ke kiri
4.      Mengajurkan ibu untuk nafas panjang melalui hidung dan keluarkan lewat mulut
5.      Menyiapkan partusset dan perlengkapan persalinan bagi ibu dan bayi serta alat resusitasi bayi
=> Menyiapkan partus set
a.       Menyiapkan portus set
§  Klem tali pusat
§  Gunting tali pusat
§  Gunting episiotomy
§  Pinset anatomis
b.      Heacting steril
c.       Handscoon steril
d.      Kassa steril
e.       Obat-obatan dan cairan yaitu oksitosin 10 IU, ergometrin lidocain
f.       Bengkok
g.      Celemek
h.      Kam berisi batadine
i.        Larutan klorin
j.        Tempat sampah kering dan basah serta safety box
k.      Tempat plasenta
 => Perlengkapan untuk ibu dan bayi
a.       2 kain basah
b.      Baju bersih, celana dalam
c.       Pembalut
d.      Pakaian bayi
e.       Selimut kering untuk bayi
 => Alat resusitas bayi
a.       suctron
b.      kassa steril
6.      Mengosongkan kandung kemih ibu dengan mengajurkan ibu untuk berkemih
7.      Mengobservasi keadaan ibu dan kemajuan persalinan 

VII.            EVALUASI
Tanggal   : 11 September 2014
Pukul       : 06.33 WIB
1.      Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan ibu saat ini
2.      Pada tangan kiri ibu sudah terpasang infuse RL dan ibu telah mendapatkan injeksi amoxilin 500 cc yang sebelumnya telah di skibtest dan drip oxybocin
3.      Ibu bersedia untuk miring ke kiri
4.      Ibu bersedia untuk menarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkan lewat mulut saat ada his
5.      Partus set, perlengkapan ibu dan bayi, alat resusitasi bayi telah disiapkan
6.      Ibu bersedia untuk berkemih
7.      Observasi keadaan ibu
Jam
N
R
DJJ
HIS
Durasi
PPV
Inspeksi
VT
Keterangan
07.00

90
24
138
3x
40’
Lendir darah
-
-

07.15
90
22
140
3x
40’
Lendir darah
Vulva membuka, tekanan anus, perineum menonjol
Porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), bagian bawah janin kepala, UUK jam 12, tidak ada molase, kepala di H IV STCD (+)
Ibu mengatakan ingin meneren seperti mau BAB















Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.15 WIB

I.                   INTERPRESTASI DATA
Diagnose kebidanan
Ny. S usia tahun G2 P1 A0 UK 374 minggu inpartu IIdengan PEB dan KPD 11 ½ jam
Janin tunggal, hidup, puki, preskep, sudah masuk PAP 0/5 bagian
Data Dasar
Data Subyektif            : ibu mengatakan ingin meran seperti mau BAB
Data Obyektif                         : N       : 90x/menit
  R       : 22 x/menit
  DJJ    : 140 x/menit
  HIS   : 3 x/10 menit Durasi : 40 detik
Inspeksi : Vulva membuka, tekanan anus, perineum
menonjol
VT       : porsio tidak teraba, pembukaan lengkap
(10 cm), bagian bawah janin kepala, UUK jam 12, tidak ada molase kepala di H 10
STCD (+)
 
II.                DIAGNOSA POTENSIAL
Eklampsia dan infeksi ibu serta osisiksia janin

III.             ANTISIPASI
Memersingkat kala II dengan mempersiapkan vacuum ekstraksi

IV.             PERENCANAAN
Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.15 WIB
1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R/ : agar ibu mengetahui keadaannya
2.      Siapkan ibu dan atur posisi ibu
R/ : agar ibu merasa lebih nyaman 
3.      Pakai alat perlindungan diri CAPD
R/ : untuk melindungi diri 
4.      Ajarkan dan anjurkan ibu
R/ : untuk mengatur tenaga ibu
5.      Anjurkan ibu untuk relaksasi selama tidak ada kontraksi
R/ : untuk menghemat tenaga ibu
6.      Lakukan pertolongan persalinan dengan APN 58 langkah
R/ : untuk melahirkan bayi dan mencegah terjadinya infeksi
7.      Berikan asuhan BBL
R/ : untuk memberika perawatan bayi baru lahir
8.      Observasi keadaan ibu dan tanyakan tentang perasaan ibu atas kelahiran bayinya
R/ : untuk memantau keadaan psikologis ibu

V.                PELAKSANAAN
Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.16 WIB
1.      Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu saat inbi sudah akan melahirkan
2.      Menyiapkan ibu dan mengatur posisi ibu
3.      Memakai alat perlindungan diri
4.      Mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk meneren dengan benar, yaitu saat ada his meneren kuat dan panjang seperti BAB
5.      Menganjurkan ibu releksasi selama tidak ada kontraksi yaitu berhenti meneren dan mengatur pernafasan, menghirup udara lewat hidung dan menghembuskan lewat mulut
6.      Melakukan pertolongan persalinan dengan metode APN 58 langkah
a.       Mendekatkan partus set, mempersiapkan vacuum ekstraksi
b.      Meletakkan kain yang kering dan bersih diatas perut ibu dan meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bokong ibu, membuka bak instrument untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan, kemudian memakai handscoon steril pada kedua tangan
c.       Melahirkan kepala
Setelah kepala bayi Nampak 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan dilapisi dengan kain bersih dan kering
Melakukan episiotomy mediolateralis, kemudian melakukan stagnen, satu tangan melindungi perineum dan tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Mengajurkan ibu untuk meneran perlahan sambil nafas cepat dan dangkal. Kemudian memeriksa adakah lilitan tali pusat dan tunggu hingga kepala bayi melakukan putar paksi luar  
d.      Melahirkan bahu 
Setelah putar paksi luar, pegang secara biorietal, mengajurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kea rah bawah dan distal hingga bahu dapat muncul dibawah orkus pubis kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir geser tangan ke bawah kea raj perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah, menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas. Setelah tubuh dan lengan lahir penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung bokong tungkai dan kaki, memegang kedua mata ( masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)
(Sangga Susur)



7.        Melakukan Asuhan BBL
a.       Melakukan penilaian : apakah bayi menangis kuat dan / bernafas tanpa kesulitan apakah bayi bergerak dengan aktifk, dan melakukan tindakan resusitasi jika asfiksi
b.      Mengeringkan bayi dengan kain bersih dan kering
c.       Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (2 menit setelah bayi lahir) pada 3 cm dari pusat bayi. Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat kea rah distal dan melakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama. Kemudian memotong tali pusat diantara 2 klem dengan teknik melindungi.
8.      Menanyakan perasaan ibu atas kelahiran bayinya dan melakukan observasi keadaan ibu

VI.             EVALUASI
Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.17 WIB
1.      Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan
2.      Posisi ibu sudah nyaman yaitu ddorsa recumbent
3.      APD telah dipakai
4.      Ibu sudah bisa meneren dengan benar
5.      Ibu sudah melakukan relaksasi selama tidak ada kontraksi
6.      Telah dilakukan pertolongan persalinan
Bayi lahir spontan pukul 07.25 WIB pada 11 September 2014, jenis kelamin perempuan, menangis kurang kuat dan gerakan kurang aktif ,
APGAR SCORE
Kriteria
0-1 menit
Warna
Refleks
Tonus otot
Usaga bernafas
Frekuensi jantung
1
1
1
1
2
7.      Telah dilakukan asuhan BBL
Bayi sudah dikeringkan dan telah dilakukan tindakan resusitasi
Telah dilakukan pemotongan tali pusat
BB 2500 gram       LK : 30 cm                  tidak ada cacat
PB 45 cm              LD : 26 cm                  Anus (+) 
8.       Ibu merasa senang dan lega karena bayinya sudah lahir dan merasa perutnya mules
Observasi keadaan ibu
Keadaan umum     : cukup
Kesadaran                         : composmentis
TFU                       : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus    : keras
Kandung kemih    : kosong
Tali pusat terjulur dari vagina, plasenta belum lahir

















Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.25 WIB

I.       INTERPRESTASI DATA III
Diagnosa kebidanan
Ny. S usia 37 tahun G2 P1 A0 inpartu kala III
Data Dasar
DS     : Ibu mengatakan merasa senang dan lega karena bayinya telah lahir
Ibu mengatakan merasa perutnya mules
DO     : Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
Bayi lahir spontan 07.20 WIB pada 11 September 2014, jenis kelamin perempuan, menangis kurang kuat, gerakan kurang aktif (AS = 6)
BB 2500 gram, PB 45 cm, LK 30 cm LD 26 cm
TFU   : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : keras
Kandung kemih : kosong
Tali pusat terjulur dari vagina, plasenta belum lahir

II.    DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

III. ANTISIPASI
Tidak ada

IV. PERENCANAAN
Tanggal     : 11 September 2014
Pukul         : 07.26 WIB
1.      Beritahu ibu tindakan yang dilakukan
R/ : agar ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan
2.      Berikan injeksi oksitosin
R/ : agar uterus berkontraksi dengan baik
3.      Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta
R/ : untuk menilai apakah plasenta sudah lepas atau belum
4.      Lakukan MAK III
R/ : untuk melahirkan plasenta
5.      Observasi perdarahan dan kontraksi uterus
R/ : untuk menilai keadaan ibu
6.      Periksa kelengkapan plasenta
R/ : untuk menilai adakah sisa plasenta yang tertinggal
7.      Periksa laserasi jalan lahir
R/ : untuk mengetahui adakah robekan jalan lahir
8.      Observasi keadaan ibu  
R/ : untuk memantau keadaan ibu

V.    PELAKSANAAN
Tanggal     : 11 September 2014
Pukul         : 07.27 WIB
1.      Memberitahu ibu tindakan yang dilakukan yaitu melahirkan plasenta
2.      Memberikan injeksi oksitosin 10 IU secara 1M pada 1/3 paha atas bagian luar
3.      Mengobservasi tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu keluar semburan darah yang mendadak dari jalan lahir, tali pusat bertambah panjang dan uterus menjadi globuler
4.      Melakukan MAK III
a.       Memindahkan klem 5-10 cm di dekat vulva
b.      Saat ada kontraksi melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) dengan menggunakan tangan kanan sedangkan tangan kiri menekan uterus ke arah belakang atas (dorso-cranical). Melakukan peregangan dan dorsokranial hingga plasenta lahir, meminta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai, kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir
c.       Ketika plasenta terlihat di vulva, melahirkan plasenta dengan kedua tangan memegang dan memutar plasenta sehingga selaput ketuban terpilin, kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
d.      Memase fundus uteri segera setelah plasenta lahir 
5.      Mengobservasi perdarahan dan kontraksi uterus
6.      Memeriksa kelengkapan plasenta
7.      Memeriksa laserasi jalan lahir
8.      Mengobservasi keadaan ibu

VI. EVALUASI
Tanggal     : 11 September 2014
Pukul         : 07.28 WIB
1.      Ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan
2.      Injeksi oksitosin telah diberikan 10 IU pada 1/3 paha atas bagian luar
3.      Telah ada tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu keluar semburan darah mendadak, tali pusat bertambah panjang dan uterus menjadi globuler
4.      MAK III telah dilakukan
Plasenta lahir spontan pukul 07.35 WIB pada tanggal 11 September 2014
5.      Perdarahan kala III ± 150 cc dan kontraksi uterus keras, TFU 3 jari dibawah pusat
6.      Plasenta lahir spontan pukul 07.35 WIB lengkap, bentuk cakram, kotiledon lengkap jumlah 19 buah, selaput isensi tali pusat sentralis
7.       Ada robekan jalan lahir derajat 2
8.      Mengobservasi keadaan ibu
Keadaan umum           : cukup
Kesadaran                   : composmentis
Vital Sign       TD         :  130/90 mmHg                     S : 36,30 C
N         : 90 x/menit                             R : 24x/menit
TFU                             : 3 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus          : keras
Kandung kemih          : kosong
Perdarahan                  : ±150 cc
Ibu mengatakan merasa senang dan lega atas kelahiran ari-arinya
Ibu mengatakan perutnya mules



























Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.35 WIB

I.                   INTERPRESTASI DATA IV
Diagnose kebidanan
Ny. S usia 37 tahun G2 A0 inpartu kala IV

Data Dasar
DS       : Ibu mengatakan merasa senang dan lega atas kelahirann ari-arinya
Ibu mengatakan merasa perutnya sakit
DO      : Keadaan umum : cukup
Kesadaran     : composmentis
Vital Sign       TD       :  130/90 mmHg                     S : 36,30 C
   N      : 90 x/menit                             R : 24x/menit
Pukul 07.35 WIB plasenta lahir lengkap, bentuk cakram, kotiledon lengkap jumlah 19 buah, selaput plasenta lengkap, berat plasenta ±500 gram, ionsensi tali pusar sentralis, panjang pusat ±48 cm
TFU   : 3 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : keras
Kandung kemih : kosong
Perdarahan : ±150 cc
Ada laserasi jalan lahir derjat 2, meliputi robekan mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum dan otot peribeum

II.                DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

III.             ANTISIPASI
Tidak ada

IV.             PERENCANAAN
Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.36 WIB
1.      Jahit laserasi jalan lahir
R/ : untuk menghentikan perdarahan
2.      Berikan misoprostol 200 mcg secara rectal
R/ : untuk mengurangi terjadinya perdarahan
3.      Bereskan dan cuci alat serta bersihkan dan rapikan ibu
R/ : agar ibu merasa nyaman
4.      Observasi keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua dan mencatatnya dalam partograf
R/ : untuk memantau keadaan ibu
5.      Beri selamat pada ibu dan memulihkan kondisi ibu
R/ : agar ibu merasa senang dan memulihkan kondisi ibu

V.                PELAKSANAAN
Tanggal           : 11 September 2014
Pukul               : 07.37 WIB
1.      Menjahit laserasi jalan lahir
2.      Memberikan misoprostol 200 mg 3 tablet secara resrectal
3.      Membereskan dan mencuci alat yang digunakan dalam persalinan serta membersihkan dan merapikan ibu dengan menyibin, dan memakaikan baju ibu
4.      Mengobservasi keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan seriap 30 menit pada 1 jam kedua dan mencatatnya dalam partograf
5.      Memberikan selamat pada ibu dan atas kelahiran bayinya dan memberikan terapi sesuai advis dokter
Injeksi amoxsilin 1 gr pukul 15.00 WIB 1 ampul dan 23.00 WIB 1 ampul
Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tablet

VI.             EVALUASI
Tanggal           : 11 September 2014
1.      Laserasi jalan lahir derajat 2 telah dijahit
2.      Ibu telah diberikan misoprostol 200 mcg tablet per rectal
3.      Alat-alat sudah dibersihkan dan dicuci serta ibu telah dibersihkan
4.      Ibu telah diobservasi dan hasil observasi telah ditulis di partograf
Pukul 07.50 WIB
TD             : 140/90 mmHg           TFU : 3 jari dibawah pusat
N              : 90x/menit                  Kontraksi uterus : keras
S                : 36,20 C                      Kandung kemih : kosong
Perdarahan : ±15 cc
5.      Ibu telah diberikan ucapan selamt dan terapi
Injeksi amoxsilin 1 gr pukul 15.00 WIB dan 23.00 WIB
Asam Mefenamat 500 gr 3x1

















LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI
PADA Ny. S USIA 37 TAHUN G2 P1 A0 UK 37+4 MINGGU DENGAN
PEB DAN KPD 11 1/2 JAM
DI RSUD KARANGANYAR











Pembimbing                                        Pembimbing Akademik



    (Tutuk yulianti)                                     (Aulia Kurnianing Putri, S.ST )



TTD


Dwi Meitiya F



Share with your friends

Give us your opinion

Notification
Our site is getting a little tune up and some love
Done