BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sejarah kebidanan dimulai sejak awal kehidupan atau
awal peradaban manusia. Zaman dahulu persalinan dan perempuan menstruasi
dianggap kotor dan menjijikan sehingga cara persalinan terkesan tidak
manusiawi. Tidak ada yang mencatat kapan dimulainya persalinan dilakukan oleh
bidan. Dalam sejarah, perempuan dalam proses melahirkan dapat dilakukan sendiri
atau dibantu suami mereka. Seiring perkembangan zaman, ilmu yg mempelajari
tentang persalinan mulai berkembang di berbagai negara di dunia termasuk negara
Denmark. Banyaknya kontroversi yang mewarnai pendidikan bidan di Denmark
memebuat berbagi persepsi muncul karenanya. Dalam makalah ini akan dibahas sejarah
perkembangan pendidikan bidan di negara Denmark.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana sejarah
perkembangan bidan dalam dunia internasional?
2.
Bagaimana sejarah
perkembangan bidan di Denmark?
1.3.TUJUAN
1. Untuk
mengetahui sejarah perkembangan bidan dalam dunia internasional
2. Untuk
mengetahui sejarah perkembangan bidan di Denmark
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN BIDAN DALAM DUNIA INTERNASIONAL
a. Masa
Sebelum Masehi
Merupakan awal keberadaan manusia,
fakta adnya pembantu kelahiran baik dari keluarga maupun di luar keluarga yang
mempunyai pengalaman dalam kelahiran. Tidak menetapkan bayaran tetapi
mendapatkan hadiah.
Kebidanan
pertama kali di kenal di mesir. Beberapa pendapat tentang menolong persalinan,
yaitu :
1) Suatu
hal yang mulia
2) Diberkahi
oleh dewa
3) Terlatih
dengan baik
4) Mempunyai
UU dalam mengontrol praktik dan harus memanggil asisten dari tabib konsultan
bila ada masalah selama persalinan.
Tokoh kebidanan di Mesir adalah
Socrates dan Aristoteles. Banyak ilmu kebidanan dan obat-obatan yang
memungkinkan diperoleh dari mesir.
Di
Yunani, pada saat itu sudah ada bidan untuk menolong persalinan, tapi bidan
harus yang telah mempunyai anak sendiri dan dibayar atas pelayanan dan ada UU
keras yang mengontrol praktik bidan. Hipocrates (460-377 SM) sebagai bapak ilmu
Kedokteran pertama kali yang menemukan kasus kematian akibat puerperal.
Aristoteles mengajarkan pengaruh praktik kebidanan.
Ilmu
kebidanan pada bangsa Roma berasal dari bangsa Yunani melalui Mesir, ada 2
jenis bidan di Roma,yaitu :
1.) Bidan
yang ahli dibidangnya, yaitu bidan yang di hargai sebagai pemimpin tim dari
ahli obstetric, yang biasanya melakukan praktik sendiri.
2.) Bidan
yang berstatus rendah, yaitu bidan yang sederajat dengan pembantu persalinan
tradisional.
b. Masa
Pertengahan (1-1500 M)
Perkembangan kebidanan seiring
dengan penyebaran agama Kristen. Kebidanan telah dipraktikkan secara utuh oleh
perempuan biasa.
Soranus (98-138 M) adalah seorang
spesialis pertama di Roma dalam Obstetri Ginekologi. Galen (129-201 M) menulis
beberapa teks tentang pengobatan termasuk di dalamnya obstetric dan ginekologi
serviks dengan menggunakan jari.
Kerajaan Byzantium, daerah di Eropa
bagian timur dengan ibu kota Constatinopel, diketahui adanya rumah sakit
kebidanan yang berdiri pertama kali selama abad ke-12. Paulus of Aegina adalah
penulis ternama waktu itu mengatakan telah ada bidan perempuan pertama.
Dua dokter di Arab, Rhazez (860-932
M) dan Avicenna (980-1037 M), menulis tentang prosedur kebidanan termasuk di
dalamnya alat-alat yang digunakan untuk persalinan.
c. Masa
Renaisance (1500-1700 M)
Ambroisepare (1510-1590 M) terkenal
sebagai seorang ahli bedah perancis, tetapi dia juga memiliki kontribusi dalam
obstetric dan ginekologi yaitu menemukan Vacum Ekstraksi. Beliau juga
mendirikan sekolah kebidanan pertama di perancis. Francois mauriceau (1637-1709
M) seorang ahli yang pertama kali menemukan adanya kehamilan tuba dan
presentasi muka dengan letak dahi. Dia secara detail menggambarkan mekanisme
persalinannya dan teknik Mauriceau.
Jacob Nuver, seorang Switzerland,
melakukan operasi SC pada istrinya, dia menunggu kelahiran anaknya yang lebih
lanjut dan hidup sampai umur 77 tahun.
d. Awal
abad XX (1700-1900 M)
a. William
Smellie of Scotlandia (1679-1763), tokoh obstetrik pada abad XVIII, dia
mengembangkan forcep dengan kurva pelvik, memperkenalkan cara pengukuran
konjugata diagonalis dalam pelvi metri, dan menjelaskan pertolongan persalinan pada
Alter Coming Head (melahirkan kepala)
pada persalinan dengan presentasi bokong. Beliau yang pertama kali menemukan
resusitasi pada bayi dengan asfiksia dengan pemompaan paru-paru melalui sebuah
metal kateter.
b. James
Young Simpson dari Edenburgh, Scotlandia (1811-1870) memperkenalkan dan
menggunakan anestesi umum.
c. Ignaz
Philip Semmelweis, seorang dokter dari Hungaria (1818-1865) mengenalkan tentang
cuci tangan yang bersih, mengacu pada pengendalian sepsis puerperium.
d. Carl
Crede (Jerman, 1819-1892) menemukan suatu mode di mana dengan stimulasi yang
teratur pada uterus dalam pengeluaran placenta yang terkenal dengan istilah “Credes Manouver”.
e. Tahun
1824, James Blundell dari Inggris menjadi orang pertama yang berhasil menangani
perdarahan postpartum dengan menggunakan tranfusi darah.
f. John
Carles Weaver (Inggris,1811-1859) pada tahun 1845 yang pertama kali menemukan
tes urine pada ibu hamil untuk pemeriksaan dan menghubungkan dengan ekslamsia.
g. John
Braxton Hicks dari Inggris (1825-1987), pada tahun 1872 menggambarkan kontraksi
uterus selama kehamilan yang dikenal dengan kontraksi “Braxton Hicks”.
h. Joseph
Lister dari Inggris (1827-1912), sebagai bapak antiseptic.
i.
Ludwig Bandl dari
Jerman (1842-1912) pada tahun 1875 menggambarkan lingkaran retraksi patologis
dimana tampak pemisahan antara segmen atas rahim dengan segmen bawah rahim yang
merupakan tanda dari rupture uteri.
j.
Adolphe Pinard dari
Perancis (1844-1934), pada tahun 1878 menemukan cara palpasi abdominal yang
dikenal dengan cara Pinard.
k. Louis
Pasteur (1822-1895) perintis dalam mikrobiologi, penemuannya sangat signifikan.
l.
Jean Lubumen dari
Perancis (orang kepercayaan Rene Laenec, penemu stetoskop pada tahun 1819),
pertama kali mendengar suara jantung janin melalui stetoskop pada tahun 1920)
e. Abad
XX sampai sekarang
1.) Canada
Model kebidanan yang dipakai di
Ontario berdasarkan pada definisi ICM tentang bidan yaitu seorang tenaga kerja
yang mempunyai otonomi praktik terbatas pada persalinan normal. Sasaran dari
praktik kebidanan adalah masyarakat. Bidan memiliki akses pada rumah sakit
maternitas dan perempuan mempunyai pilihan atas persalinan di rumah atau di
rumah sakit.
2.) New
Zealand
Banyak perempuan yang berjuang
untuk meningkatkan medikalisasi dan memilih persalinan normal dirumah (home
birth). Perkumpulan home birth di
Auckland dibentuk tahun 1978, ini adalah salah satu gerakan politik untuk
melindungi home birth. Dimulai dengan
keanggotaan 150 orang dan menjadi organisasi nasional dalam 2 tahun yaitu
NZA(New Zealand Association). Tahun 1986
Home Birth sangat berpengaruh untuk membuat kemajuan melawan penetapan yang
dibuat oleh media,akhirnya menteri pelayanan kesehatan secara resmi mengakui home birth pada tahun 1986.
Pada 20 tahun terakhir tidak ada
bidan di Selandia Baru. Bidan tidak diizinkan untuk bertanggung jawab dalam perawatan
selama kehamilan normal dan kelahiran,tetapi telah bekerja di bawah arahan
medis.
3.) Amerika
Serikat (USA)
Zaman dahulu kala di Amerika
Serikat persalinan ditolong oleh dukun beranak yang tidak berpendidikan,
biasanya bila seorang perempuan sukar melahirkan ahli obat menganjurkan supaya
perempuan itu diusir serta ditakuti agar rasa sakit bertambah dan kelahiran
menjadi mudah karena kesakitan dan kesedihan.
Kebidanan di Amerika Serikat hamper
dirusak oleh pertentangan profesi medis(Arney, 1982). Banyak kalangan medis
yang intelektual, perempuan tidak mampu belajar dan menerapkan metode
obstetrik. Pendapat ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan sehingga
bidan tidak mempunyai pendukung. Imigran populasi semakin sejahtera mereka
mencari jasa dokter. Bidan sementara melanjutkan pada orang miskin, komunitas
rural di bagian selatan dan New Mexico(Graskin, 1988).
Tahun 1770 dan 1820 para perempuan
golongan atas dikota-kota di Amerika mulai meminta bantuan para dokter. Sejak
awal tahun 1900 setengah persalinan di AS ditangani oleh dokter,bidan hanya
menangani persalinan perempuan yang tidak mampu membayar dokter.
Tahun 1915,dokter Joseph de Lee
mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah proses patalogis dan bidan tidak
mempunyai peran didalamnya,serta diberlakukannya protap pertolongan persalinan
dengan memberikan sedatifa pada awal
inpartu,membiarkan serviks berdilatasi dengan memberikan ether pada kala
II, melakukan episiotomy ,melahirkan bayi dengan forceps ekstrasi
plasenta,memberikan uterotonika serta menjahit episiotomi. Akibat protap
tersebut kematian ibu mencapai angka 600-700 kematian per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1900-1930, dan sebanyak 30-50% perempuan melahirkan di rumah
sakit.
Mary Breckinridge telah melihat
bidan bekerja di Eropa ,dilatih di Inggris sebelum kembali ke Kentucky
membentuk FNS (Frointher Nursing Service). Meskipun melayani populasi yang
tidak baik ,jasa bidan menunjukkan hasil maternal dan bayi yang lebih baik
(Haire, 1900).
Menurut catatan Thomas yang pertama
kali berpraktik kebidanan di Amerika adalah Samuel Fuller dengan istrinya yag
kemudian menjual kepada orang lain yang menaruh minat terhadap kebidanan yaitu
Anne Hucthitson.
4.)Inggris
Bidan adalah pembantu kelahiran
tradisional. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh secara turun temurun. Pada
abad pertengahan,beberapa bidan tradisional dikutuk sebagai penyihir dan
dibakar di tiang. Bidan juga dianggap sebagai suatu ancaman terhadap pria yang
sedang berusaha untuk duduk sebagai pemegang tunggal seni keperawatan.
Abad XIVdilembaga pensiun Inggris
bidan dibayar oleh kerajaan atas jasa yang diberikan. Bidan tersebut mendapat
penghormatan yang tinggi.
Abad XVII ,muncul bidan pria/praktisi
medis yang mempunyai spesialisasi dalam kelahiran anak. Kemunculan pembantu
kelahiran pria menimbulkan peningkatan penerimaan masyarakat pada mereka dalam
suatu area yang sebelumnya dipertimbangkan sebagai tanggungjawab perempuan. Hal
ini secara tidak langsung menyebabkan kebebasan bidan telah rusak,sementara
pendidikan dan kemampuan membaca para bidan rendah. Pada waktu yang sama dengan
perubahan social tersebut terdapat ledakan pengetahuan.
William Harvey (1578-1657)
menjelaskan tentang sirkulasi darah, fisiologi plasenta dan selaputnya (1616).
Beliau adalah bapak kebidanan di Inggris. Beliau mencatat tentang pertumbuhan
embrio dan fetus menyeluruh dalam berbagai tahap.
5.)Belanda
Hendrick Vandroohuize (1622) yang
pertama kali melakukan SC. HendrickVan Deventer (1651-1724) menggambarkan
beberapa bentuk dari panggul.
Di Belanda perempuan berhak memilih
apakah ia mau melahirkan di rumah atau di rumah sakit ,hidup atau mati. Belanda
memiliki angka kelahiran yang sangat tinggi, sedangkan kamatian prenatal
relatif rendah.
Di Belanda profesi bidan
mendapatkan pengakuan yang jelas dan nyata,di mana 50% persalinan di masyarakat
di tolong oleh bidan. Keunggulan bidan di Belanda adalah pendekatan terhadap
perempuan, hal ini lah yang menjadi tanda Tanya dokter mengapa bidan sangat
pintar dalam pendekatan terhadap perempuan.
Tugas pokok bidan di Belanda adalah
menolong persalinan dalam keadaan yang normal dan merujuk keadaan yang abnormal
ke dokter ahli kebidanan. Otoritas bidan sejak tahun 1965 dengan berorientasi
bahwa kehamilan dan persalian merupakan suatu proses yang alami sehingga
mayoritas perempuan melahirkan di rumah dan penolong persalinannya adalah
bidan.
Prof.Geerit Van Kloosterman pada konferensinya
di Toronto tahun 1984,menyatakan bahwa setiap kehamilan adalah normal,harus
selalu dipantau dan mereka bebas memilih untuk tinggal di rumah atau rumah
sakit, di mana bidan akan memantau kehamilannya. Astrid Limburg mengatakan
bahwa “seorang perawat yang baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik
karena perawat di didik untuk merawat orang yang sakit,sedangkan bidan untuk
kesehatan perempuan". Sedangkan Maria De Broer mengatakan bahwa “kebidanan
tidak memiliki hubungan dengan keperawatan, kebidanan adalah profesi yang
mandiri”.
Pada kasus risiko rendah ,dokter
tidak ikut menangani ,mulai dari prenatal, natal, dan post natal. Pada risiko
menengah ,mereka selalu memberi tuga tersebut pada bidan dan pada kasus risiko
tinggi dokter dan bidan saling bekerjasama. Bidan di Belanda 75% bekerja secara
mandiri, Karena kebidanan adalah profesi yang mandiri dan aktif. Sehubungan
dengan hal tersebut,bidan harus menjadi role model di masyarakat dan harus
menganggap kehamilan adalah sesuatu yang normal sehingga apabila seorang
perempuan merasa dirinya hamil dia dapat langsung memeriksakan diri ke bidan.
2.2. SEJARAH PERKEMBANGAN
BIDAN DI DENMARK
Denmark merupakan Negara eropa lainnya yang berpendapat bahwa profesi bidan
tersendiri. Pendidikan bidan disini dimulai pada tahun 1787 dan pada tahun yang
sama merayakan betrdirinya 200 tahun sekolah bidan. Kini ada 2 penidikan di
Denmark. Setiap tahunnya mereka menerima
siswa dengan lama pendidikan 3 tahun direct
entry. Sementara, mereka yang menjadi perawat akan menempuh pendidikan 2
tahun untuk menjadi bidan. Hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan bidan
sendiri, apakah tidak pendidikan berawal dari perawat. Sebagian besar
berpendapat sebaiknya.
Tahun 1973, disusun rangkaian pedoman bagi bidan
yang mengelompokkan klien dalam beberapa risiko. Namun, pedoman ini justru
menimbulkan masalah karena batasan antara risiko rendah dan risiko tinggi tidak
jelas. Pada tahun 1980 diadakan perubahan pedoman baru yang isinya sama sekali
tidak menyinggung masalah risiko. Penjelasan yang tercantum dalam kata
pengantar masa kehamilan adalah sebagai berikut “The perinatal period I
abnormal period of family life. The woman, ber family, and close friend should
be central. The midwife,doctor,and any other staff are only support the woman
and her family” (periode 1 perinatal adalah periode abnormal bagi keluarga.
Wanita, keluarganya, dan orang-orang terdekat menjadi sentral pelayanan. Bidan,
dokter, dan staff kesehatan lain hanya sebagai pendukung wanita hamil dan
keluarganya). Penekanan pelayanannya adalah pada kesehatan dan perawatan
non-invasif.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Perkembangan pendidikan ilmu kebidanan di dunia
internasional selalu berkembang dari zaman ke zaman. Negara Denmark merupakan negara
yang selalu berusaha memajukan pendidikan di bidang kesehatan terutama
kebidanan. Jadi Denmark selalu melakukan revolusi dan inovasi dalam dunia pendidikan kesehatan
terutama kebidanan.
2.
SARAN
Pendidikan kesehatan di dunia internasional
hendaknya selalu di tingkatkan khususnya dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya
harus dilakukan oleh negara Denmark untuk meningkatkan mutu pendidikan di
bidang kebidanan agar negara Denmark mampu mencetak bidan yang berkompeten yang
berbasis teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati
dan Aprina, dkk.2012.Konsep Kebidanan.
Jakarta:Salemba Medika.
Hidayat,Asri,dkk.2008.Catatan Kuliah Konsep Kebidanan Plus Materi
Bidan Delima.
Yogyakarta:Mitra Cendikia Press.