LAPORAN
ASUHAN KEBIDANAN PKK I B
ASUHAN
KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL
PADA
NY. S UMUR 25 TAHUN G1P0A0 UK 28 MINGGU
DI
BPM SIWI NASTITI, SST
GESI
SRAGEN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) ‘AISYIYAH
SURAKARTA
2014
DAFTAR
ISI
Halaman Depan
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
D. Manfaat
Penulisan
E. Waktu
Dan Tempat
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Tujuan
Asuhan Antenatal
C. Kebutuhan
Nutrisi Ibu Hamil Trimester III
D. Kebutuhan
Fisik Ibu Hamil Trimester III
E. Kebutuhan
Psikologis Ibu Hamil Trimester III
F. Ketidaknyamanan
Yang Terjadi Pada Ibu Hamil Trimester III
G. Tanda
Bahaya Kehamilan Lanjut
BAB III
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kehaimlan merupakan mekanisme utama
dalam peristiwa kelahiran bayi, meupakan proses yang dimulai dengan konsepsi
dan berakhir dengan adanya permulaan persalinan. Persalinan adalah proses
dimana bayi, plasenta dan ketuban keluar dari rahim ibu. Yang yang mengalami
proses kelahiran akan memasuki masa nifas. Nifa adalah masa pulih, dimana
dimulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti
semula. (Mochtar, 1998).
Dalam serangkaian proses tersebut,
terdapat banyak jenis komplikasi yang dapat terjadi pada ibu maupun pada janin
dapat menyebabkan kessakitan dan kematian pada ibu dan bayi. Di Indonesia angka
kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi, padahal jumlah tenaga kesehatan
terutama bidan telah meningkat pesat. Menurut Wiknjosastro 2002 berpendapat
dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi diadakan
pengawasan wanita hamil secara teratur, makin tua kehamilannya makin cepat
pemeriksaan harus diulang. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengarahan
tentang kehamilan yang sedang dikandungnya. Kualitas pemeriksaan oleh tenaga
kesehatan (Bidan) yang baik diharapkan setiap ibu dapat melewati masa kehamilan
yang normal tanpa komplikasi.
Oleh karena itu seorang Bidan harus
mampu memberikan perawatan antenatal yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
ibu hamil dengan melibatkan orang-orang terdekat ibu.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana
asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester III
dengan menggunakan metode pendekatan
manajemen kebidanan menurut Varney ?
C.
TUJUAN
1.
Tujuan
umum
Mahasiswi
mampu menggambarkan menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester
III dengan menggunakan metode manajemen kebidanan menurut Varney
2.
Tujuan
khusus
a. Mahasiswi
mampu menggambarkan dan melakukan pengkajian pada ibu hamil nomal trimester
III, baik berupa data subyektif maupun data obyektif
b. Mahasiswi mampu menegakkan diagnosa pada ibu hamil
nomal trimester III berdasarkan data subyektif dan obyektif
c. Mahasiswi
mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada ibu hamil
nomal trimester III
d. Mahasiswi
mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera/melakukan kolaborasi.
e. Mahasiswi
mampu merencanakan tindakan asuhan.
f. Mahasiswi
mampu melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada ibu hamil
nomal trimester III
g. Mahasiswi
mampu mengevaluasi respon ibu terhadap tindakan dan asuhan yang telah diberikan
pada ibu hamil nomal trimester III
h. Mahasiswi
mampu mendokumentasikan hasil tindakan dan asuhan pada ibu hamil
nomal trimester III
D.
MANFAAT
1.
Bagi
Mahasiswa
Mahasiswa
mengerti mengenai penatalaksanaan pada ibu hamil normal trimester III dan
mahasiswa mampu menganalisa keadaan ibu hamil normal trimester III dan mengerti
tindakan yang harus segera dilakukan
2.
Bagi
Institusi Pendidikan
Ebagai
sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pelayanan antenatal
3.
Bagi
DKK Sragen
Diharapkan
dapat menjadi bahan masukan bagi DKK Sragen dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal
sesuai dengan standart pelayanan sehingga dapat mengoptimalkan penurunan angka
kematian ibu dan bayi
E.
WAKTU
DAN TEMPAT
Waktu : hari Jum’at, tanggal 04 Juli 2014
pukul 07.00 WIB
Tempat : BPM Siwi Nastiti, SST
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian
1. Kehamilan
adalah suatu yang dimulai dari konsepsi sampai terjadinya fetus, lama hamil
nrmal 280 hari (40 minggu atau 9bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. (Saifuddin dkk, 2010 : 89)
2. Kehamilan
merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi
secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim ibu. (Prawirohardjo,
2012)
Kehamilan
dibagi menjadi 3 trimester yaitu
Trimester
I : 3 bulan pertama (antara 0 -
12 minggu)
Trimester
II : bulan keempat - 6 bulan
(antara 12 - 28 minggu)
Trimester
III : bulan ketujuh - 9 bulan
(antara 2840 - minggu) (Saifuddin dkk, 2010 : 89)
B.
Tujuan
Asuhan Antenatal
1. Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fiik, mental, dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenali
secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi eksklusif
6. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal
Setiap
wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya melakukan kunjungan antenatal minimal
4 kali, yaitu :
Satu
kali kunjungan selama trimester I
Satu
kali kunjungan selama trimester II
Dua
kali kunjungan selama trimester III (Saifuddin dkk, 2010 : N-2)
C.
Kebutuhan
Nutrisi Ibu Hamil Trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil
butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat,
juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Berikut ini sederet zat
gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini,
tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya.
1. Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan
adalah sekitar 70.000 -80.000 (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar
12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir.
Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300
kkal. Diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah
volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna
sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui. konsumsi makanan
dari sumber karbohidrat dan lemak.
2. Vitamin
B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan
lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino,
karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf).
Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk
mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar
2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
3. Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk
senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang
terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin,
termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil. Sebaliknya,
jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga
janin tumbuh melampaui ukuran normal.
Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal
untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
4. Tiamin
(vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu
enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil
dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin
sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B
ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
5. Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester
III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Air sangat penting
untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur
proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang
meningkat selama masa kehamilan. Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar
akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi
saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas
air putih sehari.
D.
Kebutuhan
Fisik Ibu Hamil Trimester III
1. Pakaian
a.
Longgar, nyaman,
dan mudah dikenakan serta dan terbuat dari katun sehingga
mempunyai kemampuan menyerap keringat
b.
Gunakan kutang/BH
dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh payudara. pakaian
dalam harus sering diganti untuk menjaga kebersihan dan agar tidak lembab
c.
Untuk kasus
kehamilan menggantung, perlu disangga dengan stagen atau kain bebat di bawah perut
d.
Tidak memakai
sepatu tumit tinggi. Sepatu berhak rendah baik untuk punggung dan postur tubuh
dan dapat mengurangi tekanan pada kaki.
2. Seksual
Hubungan seksual sepenuhnya aman
dilakukan selama 2 bulan terakhir kehamilan dalam frekuensi yang wajar krang
lebih 2-3 kali seminggu., hubungan seksual disarankan dihentikan apabila :
a. Terdapat
tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyari atau panas
b. Terjadi
perdarahan selama/setelah berhubungan seksual
c. Terdapat
pengeluaran cairan pervaginam yang mendadak
d. Ibu
yang memiliki riwayat keguguran (abortus), persalinan belum waktunya
(persalinan preterm) dan kematian dalam kandungan (IUFD) sebaiknya menghindari
hubungan seksual sejak 2 minggu menjelang perkiraan persalinan
3. Istirahat/tidur
Pada trimester III terjadi
insomnia, gangguan pola tidur ini sering terjadi karena ketidaknyamanan akibat
pembesaran uterus. Kebutuhan tidur malam ±8 jam dan tidur siang ±1 jam. Posisi
tidur yang paling dianjurkan adalah tidur miring ke kekiri, posisi ini berguna
untuk mencegah varices, sesak nafas, bengkak pada kaki, serta dapat
memperlancar sirkulasi darah yang penting buat pertumbuhan janin.
4. Senam
hamil
Senam hamil merupakan suatu program
latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan saat
persalinan. Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan
ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan.
Senam hamil bertujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat bekerja secara optimal
ketika persalinan. Senam hamil ditujukan pada ibu hamil tanpa kelainan/tidak
terdapat penyakit yang menyertai (misalnya penyakit jantung, ginjal,
perdarahan, dll.)
5. Mobilisasi/
Body Mekanik
Pertumbuhan rahim yang membesar
akan menyebabkan peregangan ligamen-ligamen atau otot-otot sehingga pergerakan
ibu hamil menjadi terbatas dan kadangkala menimbulkan rasa nyeri. Mobilisasi
dan bodi mekanik untuk ibu hamil harus memperhatikan cara- cara yang benar
antara lain :
a. Melakukan
latihan/ senam hamil agar otot-otot tidak kaku
b. Jangan
melakukan gerakan tiba-tiba/ spontan
c. Jangan
mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup berat, jongkoklah terlebih
dahulu baru kemudian mengangkat benda
d. Apabila
bangun tidur, miring dulu baru kemudian bangkit dari tempat tidur
6. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air
kecil terutama pada trimester I dan III
kehamilan. Sementara frekuensi buang air besar menurun akibat adanya
konstipasi. Kebutuhan ibu hamil akan rasa nyaman terhadap masalah eliminasi
juga perlu mendapat perhatian. Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama
saat malam sehingga mengganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur
dikurangi. Sebaiknya menggunakan pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang
basah dan lembab yang dapat memudahkan masuknya kuman.
7. Personal
Hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan
penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil. Personal hygene yang buruk dapat
berdampak terhadap kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok
gigi dan ganti pakaian minimal 2 kali sehari menjaga kebersihan alat genital
dan pakaian dalam, dan menjaga kebersihan payudara
8. Vaksinasi
Vaksinasi TT (Toksoid Tetanus)
dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi tetanus,
vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 5 kali.
No.
|
Imunisasi
|
Interval
|
Lama Perlindungan
|
1.
|
TT1
|
Suntikan
pertama (calon pengantin)
|
4
minggu
|
2.
|
TT2
|
4
minggu setelah TT1
|
6
bulan
|
3.
|
TT3
|
6
bulan setelah TT2
|
1
tahun
|
4.
|
TT4
|
1
tahun setelah TT3
|
5
tahun
|
5.
|
TT5
|
1
tahun setelah TT4
|
25
tahun
|
E.
Kebutuhan
Psikologis Ibu Hamil Trimester III
1. Support
Dari Keluarga
2. Support
Dari Tenaga Kesehatan
3. Rasa
aman dan nyaman selama kehamilan
4. Persiapan
menjadi orang tua
5. Persiapan
Sibling
F.
Ketidaknyamanan
Yang Terjadi Pada Ibu Hamil Trimester III
1. Insomnia
Dasar anatomis dan fisiologis :
a. Pola
tidur berubah, tidur nyanyak (REM)meningkat mulai minggu ke 25, puncaknya pada
minggu ke 33-36, kemudian menurun ke tinkat sebelum hamil pada saat cukup
bulan.
b. Bangun
ditengah malam, karena ketidaknyamanan akibat pembesaran uterus (dypsneu,
kongistik hidung, sakit otot, stress dan cemas)
2. Edema
Dasar anatomis dan fisiologis :
a. Peningkatan
kadar yodium dikarenakan pengaruh hormonal
b. Tekanan
dari pembesaran uterus pada vena pelvis ketika duduk atau pada vena cava
inferior ketika berbaring
3. Konstipasi
Dasar anatomis dan fisiologis :
a. Peningkatan
kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat
b. Penurunan
motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot uterus penyerapan air dari
calon yang meningkat
c. Tekanan
uterus yang membesar pada usus
d. Suplemen
zat besi
4. Sering
buang air kecil ( Nocturia)
Dasar anatomis dan fisiologis :
a. Tekanan
uterus pada kandung kemih
5. Hemorrhoid
(Wasir)
Dasar anatomis dan fisiologis :
a. Konstipasi
b. Tekanan
yang meningkat dari uterus terhadap vena hemorrhoid
6. Flour
albus (Keputihan)
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat
dari peningkatan kadar estrogen
7. Pusing
(Syacope)
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena penggumpalan darah didalam pembuluh tungkai, yang mengurangi aliran
balik vena dan menurunkan output kardiak serta tekanan darah dengan tegangan
orhostatis yang meningkat
8. Sakit
punggung atas dan bawah
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut (titik berat badan berpindah
kedepan), diimbangi dengan lordosis yang berlebihan sehingga terjadi spasmus
otot pinggang
9. Dispenea
atau sesak nafas
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena Ekspansi diafragmaterbatas karena pembesaran uterus
10. Varises
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena berdiri terlalu lama
11. Cloasma/
perubahan warna aerola
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena kecenderungan genetis peningkatan kadar estrogen dan progesteron
12. Gatal-gatal
Dasar anatomis dan fisiologis :
karena hipersensitifitas terhadap antigen plasenta. (Yulaikah, 2008)
G.
Tanda
Bahaya Kehamilan Lanjut
Tanda bahaya kehamilah lanjut,
meliputi :
1. Perdarahan
pervaginam
Pada kehamilan lanjut, perdarahan
yang tidak normal adalah merah, banyak, dan berulang, disertai atau tidak
disertai rasa nyeri. Perdarahan ini dapat berarti plasenta previa atau solusio
plasenta
2. Sakit
kepala hebat, menetap yang tidak hilang setelah istirahat
Sakit kepala seperti ini adalah
tanda dari pre-eklamsia
3. Penglihatan
kabur
Terjadi karena pengaruh hormonal,
ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan
adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah adanya perubahan penglihatan yang mendadak. Perubahan ini mungkin
disertai dengan sakit kepala yang hebat.
4. Bengkak
wajah dan ekstremitas
Bengkak yang dapat menjadi masalah
serius jika muncul pada wajah dan tangan serta kaki, yang tidak hilang setelah
istirahat dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan
pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun
pre-eklamsi.
Gejla anemia dapat muncul dalam
bentuk oedema (bengkak) karena dengan menuunnya kekentalan darah pada penderita
anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin (Hb sebagai pengangkut
oksigen dalam darah). Pada darah yang kadar Hb nya rendah, kandungan cairannya
akan lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
5. Pengeluaran
cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam yang
dimakud adalah keluarnya cairan (ketuban) sebelum waktunya persalinan atau
keluarnya cairan ketuban tanpa disertai tanda-tanda persalinan (kontraksi
teratur minimal 3 kali dalam 10 menit disertai dengan pembukaan servik)
6. Gerakan
janin tidak terasa atau berkurang
Gerakan janin yang normal adalah 10
kali gerakan dalam 12 jam.
7. Sakit
perut hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat
Sakit perut hebat, menetap dan
tidak hilang setelah istirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan
lewat jalan lahir.
Hal ini bisa berarti appendicitis
(radang usu buntu), kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan), abortus
(keguguran), penyakit radang panggul, persalina preterm, gastritis, penyakit
kantung empedu, solusio plasenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran
kemih atau infeksi lain
(Yulaikah, 2008)
BAB
III
...............
BAB
IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Normal Pada Ny. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Uk 28 Minggu
Di BPM Siwi Nastiti, SST, Desa Slendro, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen,
penulis menemukan persamaan dan tidak terdapat kesenjangan antara konsep teori
dengan kenyataan di lapangan.
BAB
V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah
melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal Pada Ny. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Uk
28 Minggu Di BPM Siwi Nastiti, SST, Desa Slendro, Kecamatan Gesi,
Kabupaten Sragen, maka penulis menyimpulkan bahwa
1. Ny.
S umur 25 tahun G1P0A0 hamil normal 28 minggu, Janin tunggal, hidup, presentasi
kepala, kepala belum masuk panggul. Ny. S telah mendapatkan Imunisasi TT3,
pendidikan kesehatan tentang senam hamil dan ibu telah bersedia untuk tetap
meminum tablet penambah darah (Fe) sebagai langkah untu mencegah anemia dan
komplikasi perdarahan yang mungkin terjadi paa saat persalinan.
2. Tidak
terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan
B. Saran
Bagi ibu diharapkan lebih menjaga kesehatan
dan kebersihan dirinya, menjaga asupan nutrisi serta rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan agar dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi
pada saat persalinan.
Bagi tenaga kesehatan diharapkan mengerti dan
memahami proses kehamilan, komplikasi dalam kehamilan, tanda bahaya ibu hamil
sehingga tenaga kesehatan mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat
khususnya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dalam upaya pencegahan
komplikasi kehamilan maupun komplikasi persalinan dan meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan bayi.
DAFTAR
PUSTAKA
Manuaba, IBG. 1998. “Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana”, Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam.
1998. Sinopsis
Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
Saifuddin
Abdul Bari, dkk.
2008.Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prowirohardjo.
Saifuddin Abdul Bari, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin Abdul Bari, dkk. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wiknjosastro, gulardi, dkk. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
: Departemen Kesehatan Republik Indonesia