Vitamin A
a. Pengertian
Vitamin A
Vitamin
A merupakan vitamin yang larut dalam lemak terdapat dalam minyak ikan, keju,
kuning telur, sayuran hijau dan kemerah merahan seperti wortel dan tomat.
Vitamin A merupakan zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
didalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar
(essensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan daya tahan tubuh
terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).
b. Manfaat
vitamin A
1) Bagi
ibu
Pemberian kapsul
vitamin A pada ibu nifas sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas vitamin
A dan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI. Vitamin A juga berperan penting
untuk memelihara kesehatan ibu selama masa nifas, menaikkan konsentrasi serum
retinol ibu, menurunkan penyakit rabun senja serta menurunkan mortalitas yang
berhubungan dengan kehamilan hingga 40% (Keller, 2004). Vitamin A juga dapat
mempercepat luka ibu setelah melahirkan ( Almatsir, 2009).
2) Bagi
bayi
Vitamin A telah
diketahui dapat mencegah timbulnya komplikasi berat pada penyakit yang biasa
terjadi pada anak-anak seperti campak dan diare serta berfungsi melindungi mata
dari xeroftalmia dan buta senja. Beberapa studi menunjukkan bahwa suplementasi
vitamin A pada ibu nifas dapat meningkatkan status vitamin A pada bayi selama
2-6 bulan. Suplementasi vitamin A merupakan salah satu intervensi program yang
sudah dikenal dapat meningkatkan kesehatan serta kelangsungan hidup anak usia
pra sekolah ( Keller, 2004)
Vitamin A digunakan untuk
pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan saraf dan penglihatan,
meningkatkan daya tahan tubuh sebelum infeksi ( Ambarwati dan wulandari, 2008)
c. Kekurangan
vitamin A
1) Pada
ibu nifas
Pada ibu nifas
kekurangan vitamin A dapat menyebabkan buta senja, anemia, kekurangan berat
badan, kurang gizi, meningkatkan resiko infeksi dan penyakit reproduksi serta
menurunkan kelangsungan hidup ibu hingga 2 tahun setelah melahirkan (Keller,
2004). Selain itu kekurangan vitamin A menyebabkan kulit menjadi kering dan
kasar serta luka sukar sembuh ( Almatsier, 2009)
2) Pada
bayi
Pada bayi
apabila terjaadi kekurangan vitamin A dapat menyebabkan bayi buta senja,
perubahan pada kulit menjadi kering dan kasar, perubahan pada mata menjadi
xerosis konjungtiva, bercak bitot dan keratomalasia, gangguan pertumbuhan,
infeksi, keratinisasi sel rasa pada lidah (Departemen gizi dan kesehatan
masyarakat, 2011). Disamping itu kekuranagn vitamin A dapat meningkatkan resiko
anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare,
meningkatkan angka kematian karena campak serta menyebabkan keterlambatan
penyembuhan (Almatsier, 2009)
d. Tanda
kekurangan vitamin A
Salah
satu tanda khas apabila ibu kekurangan vitamin A keratinasi konjungtiva mata
atau ada selaput yang melapisi kelopak dan bola mata (Almatsier, 2009).
e. Waktu
pemberian dan dosis vitamin A untuk ibu nifas
Kapsul
vitamin A merah ( 200.000 UI ) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu
1 kapsul diberi segera setelah persalinan dan 1 kapsul yang kedua diminum 24
jam sesudah pemberian kapsul yang pertama. Jika sampai 24 jam setelah
melahirkan ibu tidak mendapatkan vitamin A, maka dapat diberikan pada kunjungan
ibu nifas atau KN1 (6-48 jam) atau saat imunisasi hepatitis B (HB0) atau pada
KN2 (bayi berumur 3-7 hari) atau KN3 (bayi berumur 8-28 hari) (Depkes RI, 2009)
f. Faktor-faktor
yang menyebabkan kekurangan vitamin A
Kekurangan
vitamin A dapat disebabkan beberapa faktor, antara lain konsumsi vitamin A yang
rendah, gangguan dalam proses penyerapan dalam usus halus, gangguan dalam
proses penyimpanan di hati ( Muchtadi, 2009 ) selanjutnya selain itu banyak ibu
maupun petugas kesehatan yang tidak tahu mengenai program pemerintah tentang
pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, dan pengetahuan mengapa kapsul
vitamin A harus diberikan, masih sangat kurang (Keller, 2004). Ketersediaan
kapsul vitamin A tidak mendukung terlaksananya pemberian kapsul vitamin A untuk
ibu nifas karena pengetahuan penolong tentang pemberian kapsul vitamin A masih
sangat kurang (Naibaho, 2011).
g. Cara
menanggulangi kekurangan vitamin A pada ibu nifas
Kekurangan
vitamin A (KVA) dapat ditanggulangi dengan berbagai cara seperti fortifikasi
berbagai produk makanan, peningkatan ketersediaan konsumsi makanan yang
mengandung vitamin A melalui pemanfaatan pekarangan, pemberian vitamin A serta
menggalangkan promosi sumber makanan-makanan yang mengandung vitamin A (Keller,
2004)
h. Sumber
vitamin A
Sumber
vitamin A dapat diperoleh dari hati, kuning telur, ayam, ikan sarden, minyak
ikan, minyak kelapa sawit, minyak hati ikan hiu, susu, mentega, keju serta
sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, daun
papaya, daunt alas, daun melinjo, daun katuk, sawi, ubi jalar merah, bayam,
kacang panjang, buncis, serta buah-buahan yang berwarna kuning jingga seperti wortel,
tomat, semangka, papaya, mangga, nangka dan jeruk ( Almatsier, 2009 )
i.
Angka kecukupan vitamin
A
Angka
kecukupan vitamin A yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis
kelamin untuk indonesia.
Tabel
2.2 Angka Kecukupan Vitamin A
Golongan
Umur
|
AKA *
(UI)
|
Golongan
Umur
|
AKA*
(UI)
|
0-6 bl
7-11 bl
1-3 thn
4-6 thn
6-9 thn
Pria
:
10-12 thn
13-15 thn
16-18 thn
19-29 thn
30-49 thn
50-64 thn
≥65 thn
|
375
400
400
450
500
600
600
600
600
600
600
600
|
Wanita:
10-12 thn
13-15 thn
16-18 thn
19-29 thn
30-49 thn
50-64 thn
≥65 thn
Hamil
:
Menyusui
:
0-6 bln
7-12 bln
|
600
600
600
500
500
500
500
+ 300
+350
+350
|