Makalah sistem persarafan - Carinfomu
News Update
Loading...

Sunday, 18 January 2015

Makalah sistem persarafan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahanan mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini. (sarwono prawirohardjo, 2010). Segala perubahan fisik dialami wanita selama hamil berhubungan dengan beberapa sistem yang disebabkan oleh efek khusus dari hormon ( case&waterhouse,1994).

Perubahan ini terjadi dalam rangka persiapan perkembangan janin, menyiapkan tubuh ibu untuk bersalin, perkembangan payudara untuk pembentukan/produksi air susu selama masa nifas. Perlu sipahami bahwa banyak perubahan fisik yang terjadi pada wanita selama kehamilan , bidan dapat membantu dalam memperhatikan dan mendektesi ketidaknormalan yang mungkin terjadi ( Leader et al,1996).
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat(SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi(perifer) merupakaan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Stimulus (rangsangan) yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh untuk mampu mengadaaptasinya sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi berlangsung melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.
  1. Tujuan
1)      Untuk mengetahui pengertian sistem persarafan
2)      Untuk mengetahui pembagian sistem persarafan
3)      Untuk mengetahui garis besar fungsi sistem persarafan
4)      Untuk mengetahui
  1. Rumusan masalah
  2. Metode Penulisan



Bab II
PEMBAHASAN
  1. Sistem Persarafan
1.    Pengertian Sistem Persarafan
Sistem Persarafan adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf dapat kita mengisap suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot. Sistem persarafan bekerja sebagai sistem elektrik dan konduksi yang bekerja mengatur dan mengendalikan semua kegiatan tubuh.
2.    Fungsi Sistem Persarafan
Secara garis besar fungsi sistem persarafan ada empat  yaitu :
a.       Menerima informasi ( rangsangan ) dari dalam maupun dari luar tubuh melalui saraf sensory ( Afferent Sensory Pathway )
b.      Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat
c.       Mengolah informasi yang diterima baik di tingkat medula spinalis maupun di otak untuk selanjutnya menentukan jawaban ( respon )
d.      Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik (Efferent Motorik Pathway) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan
3.       Pembagian Sistem Persarafan
Sistem persarafan terdiri dari dua yaitu secara stuktural dan secara fungsional. Secara struktural Sistem Persarafan terdiri atas Sistem Saraf Pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sedangkan secara fungsional terdiri dari serebrospinal dan sistem otonom.
Sistem persarafan secara struktural:
a.       Sistem saraf  pusat 
Terdiri atas otak dan medula spinalis. Di bungkus oleh selaput meningen yang berfungsi untuk melindungi sistem saraf pusat. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum),otak kecil (cerebelum)dan batang otak(brainstem). Otak orang dewasa mempunyai berat lebih kurang 2% dari berat badan dan mendapat sirkulasi darah kurang lebih 20% dari cardiac out put serta membutuhkan kalori sekitar 400kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan yang banyak menggunakan energi yang di dukung oleh  metabolisme oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen dan glukosa relatif konstan,hal ini disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses yang terus menerus tanpa periode istirahat yang berarti bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf akan mengalami kerusakan
b.      Sistem Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terdiri dari saraf cranial termasuk sensorik dan motorik serta ganglion. Fungsi saraf cranial bervariasi,yaitu sensor motorik dan gabungan dari keduanya. Saraf-saraf motorik dipersarafi oleh beberapa percabangan saraf cranial. Percabangan saraf cranial yaitu olfaktorius,optikus,okulomotorius,troklear,trigeminus,abdusen,facial,vestibulkokhlearis,glosofaringeal,vagus,asesori,hipoglosal.
Sistem persarafan secara fungsional :
a.       Serebrospinal
Melindungi otak dan medula spinalis dengan dukungan jaringan otot,bertindak sebagai media dalam transport elemen-elemen dari aliran darah ke sistem saraf jaringan otot
b.      Sistem Saraf Otonom
Terdiri dari dua subsistem eferen : subsistem simpatis dan parasimpatis. Organ-organ dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dikontrol oleh satu atau dua subsistem. Mempertahankan keadaan tubuh dalam keadaan terkontrol tanpa pengendalian secara sadar struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung pembuluh darah ,iris mata,organ torakalis,abdominalis dan kelenjar tubuh. SSO juga enerima informasi tentan fungsi vital tubuh dari kemoreseptor dan presoreseptor di dalam pembuluh darah dan organ internal.
                Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu yang membungkuk. Oedema pada trimester III, edema menekan saraf perifer bawah ligament carpal pergelangan tangan menimbulkan carpal turner sindrom, yang ditandai dengan parestisia dan nyeri pada tangan yang menyebar kesiku. Pada bayi, sistem saraf (otak dan struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada minggu keempat, sewaktu saraf mulai berkembang. Pada minggu keenam kehamilan, divisi utama dari sistem saraf pudat mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang dan saraf tulang belakang. Pada minggu ke tujuh otak depan terbagi menjadi dua hemisfer yang akan menjadi dua hemister otak disebut hemisfer cerebra. (dian nirmala sari hal 71 2010)
Perubahan, ketidaknyamanan, dan kebutuhan fisiologis ibu hamil pada sistem persyarafan
  1. Perubahan fisiologis : penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan, dan sirkulasi yang buruk pada tungkai.
Ketidaknyamanan fisiologis : keram terutama pada kaki.
Kebutuhan fisiologis : kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relaksasi pada otot-otot kaki, beri kompres hangat pada kaki, konsumsi cukup kalsium, istrahat cukup.
  1. Perubahan fisiologis : perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median dan skiatik ; terjadi hiperventilasi
Ketidaknyamanan fisiologis : kesemutan
Kebutuhan fisiologis : KIE tentang penyebab, posisikan postur tubuh dengan benar, berbaring dan merebahkan diri.
  1. Perubahan fisiologis : terjadi hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan hemodinamis, hipoglikemia, penumpukan darah di bagian tungkai sehingga mengurangi arah balik vena dan mengurangi curah jantung.
Tanda kehamilan : syncope
Ketidaknyamanan fosiologis : pusing sampai pingsan
Kebutuhan fisiologis : bangun secara perlahan-lahan dari posisi istrhat, hindari berdiri terlalu lama, hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak- desakan, hindari berbaring dalam posisi supine.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
Our site is getting a little tune up and some love
Done