Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Persyarafan pada Ibu Hamil - Carinfomu
News Update
Loading...

Sunday, 18 January 2015

Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Persyarafan pada Ibu Hamil



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas asuhan kebidanan ini dengan lancar. Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas asuhan kebidanan ( kehamilan ).
Terimakasih kami ucapkan kepada ibu Niken, selaku dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan) serta semua pihak yang terkait dan membantu proses penyusunan serta penyelesaian makalah yang dengan judul “Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Persyarafan pada Ibu Hamil”.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik yang membangun sangat kami harapkan.

Demikian makalah ini kami buat. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.









                                                                                                Surakarta, 21 Maret 2013
                                                                                                             Penyusun


                                                                                                           Kelompok 14

 
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................            I
KATA PENGANTAR..............................................................................................             1
DAFTAR ISI..............................................................................................................            2
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………           3
A.       Latar Belakang ………………………………………………………………           3
B.        Rumusan Masalah …………………………………………………………...           4
C.        Tujuan Penulisan …………………………………………………………….           4
D.       Metode Penulisan…………………………………………………………….          4

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………           5
A.       Pengertian Sistem Persarafan…………………………………………………          5
B.        Fungsi Sistem Persarafan…………………………………………………..              5         
C.        Pembagian Sistem Persarafan………………………………………………             5         
D.       Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem persarafan pada Ibu Hamil…  7         
BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………………….           9
A.       Kesimpulan ........................................................................................................         9         
B.        Saran ...................................................................................................................        9                     
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                           

 
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahanan mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini. (sarwono prawirohardjo, 2010). Segala perubahan fisik dialami wanita selama hamil berhubungan dengan beberapa sistem yang disebabkan oleh efek khusus dari hormon ( case&waterhouse,1994).
Perubahan ini terjadi dalam rangka persiapan perkembangan janin, menyiapkan tubuh ibu untuk bersalin, perkembangan payudara untuk pembentukan/produksi air susu selama masa nifas. Perlu sipahami bahwa banyak perubahan fisik yang terjadi pada wanita selama kehamilan , bidan dapat membantu dalam memperhatikan dan mendektesi ketidaknormalan yang mungkin terjadi ( Leader et al,1996).
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat(SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi(perifer) merupakaan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Stimulus (rangsangan) yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh untuk mampu mengadaaptasinya sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi berlangsung melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.
  1. Rumusan masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian sistem persarafan?
2.      Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem persarafan pada trimester pertama?
3.      Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem persarafan pada trimester kedua?
4.      Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem persarafan pada trimester ketiga?
  1. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian sistem persarafan
2.      Untuk mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem persarafan pada trimester pertama
3.      Untuk mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem persarafan pada trimester kedua
4.      Untuk mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan fisiologi sistem persarafan pada trimester ketiga
  1. Metode Penulisan
Dalam menulis makalah ini penulis menggunakan metode penulisan secara deskriptif dan kajian pustaka.
 

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Sistem Persarafan
1.    Pengertian Sistem Persarafan
Sistem Persarafan adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat merasakan suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot. Sistem persarafan bekerja sebagai sistem elektrik dan konduksi yang bekerja mengatur dan mengendalikan semua kegiatan tubuh.
2.    Fungsi Sistem Persarafan
Secara garis besar fungsi sistem persarafan ada empat  yaitu :
a.       Menerima informasi ( rangsangan ) dari dalam maupun dari luar tubuh melalui saraf sensory ( Afferent Sensory Pathway )
b.      Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat
c.       Mengolah informasi yang diterima baik di tingkat medula spinalis maupun di otak untuk selanjutnya menentukan jawaban ( respon )
d.      Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik (Efferent Motorik Pathway) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan.
3.      Pembagian Sistem Persarafan
Sistem persarafan terdiri dari dua yaitu secara stuktural dan secara fungsional. Secara struktural Sistem Persarafan terdiri atas Sistem Saraf Pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sedangkan secara fungsional terdiri dari serebrospinal dan sistem otonom.


Sistem persarafan secara struktural:
a.       Sistem saraf  pusat 
Terdiri atas otak dan medula spinalis. Di bungkus oleh selaput meningen yang berfungsi untuk melindungi sistem saraf pusat. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebelum) dan batang otak(brainstem). Otak orang dewasa mempunyai berat lebih kurang 2% dari berat badan dan mendapat sirkulasi darah kurang lebih 20% dari cardiac out put serta membutuhkan kalori sekitar 400kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan yang banyak menggunakan energi yang di dukung oleh  metabolisme oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen dan glukosa relatif konstan,hal ini disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses yang terus menerus tanpa periode istirahat yang berarti bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf akan mengalami kerusakan
b.      Sistem Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terdiri dari saraf cranial termasuk sensorik dan motorik serta ganglion. Fungsi saraf cranial bervariasi,yaitu sensor motorik dan gabungan dari keduanya. Saraf-saraf motorik dipersarafi oleh beberapa percabangan saraf cranial. Percabangan saraf cranial yaitu olfaktorius,optikus,okulomotorius,troklear,trigeminus,abdusen,facial,vestibulkokhlearis,glosofaringeal,vagus,asesori,hipoglosal.
Sistem persarafan secara fungsional :
a.       Serebrospinal
Melindungi otak dan medula spinalis dengan dukungan jaringan otot,bertindak sebagai media dalam transport elemen-elemen dari aliran darah ke sistem saraf jaringan otot
b.      Sistem Saraf Otonom
Terdiri dari dua subsistem eferen : subsistem simpatis dan parasimpatis. Organ-organ dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dikontrol oleh satu atau dua subsistem. Mempertahankan keadaan tubuh dalam keadaan terkontrol tanpa pengendalian secara sadar struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung pembuluh darah ,iris mata,organ torakalis,abdominalis dan kelenjar tubuh. SSO juga enerima informasi tentan fungsi vital tubuh dari kemoreseptor dan presoreseptor di dalam pembuluh darah dan organ internal.

B.     Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem persarafan pada Ibu Hamil
1.      Trimester I
-          Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena perubahan gerak cairan dan permeabilitas pembuluh darah.
-          Persepsi bau dan rasa erat kaitannya dan penurunan sensitifitas bau mungkin terjadinya perubahan sensasi dan perubahan makanan yang lebih disukai.
-          Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing dan perasaan tidak suka terhadap makanannya, terutama untuk makanan yang rasanya pahit selama kehamilan.
-          Ibu hamil mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang mulai berkurang.
-          Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan.

2.      Trimester II
-          Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, sinusitis, atau migran.
-          kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan pada pembuluh darah panggul yang dapat mengganggu sirkulasi dan saraf yang menuju ektremitas bagian bawah.
-          masalah neuromuskular seperti kram otot/ tetani akibat kekurangan kalsium (hipoklasemia)
-          Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal di daerah paha), bisa disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf kutan lateral femoral.
-          Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang disebabkan oleh hipotensi supine syndrome (vena cava sindrom). Hal ini terjadi karena ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi postural khususnya setelah duduk atau berdiri dengan periode yang lama.

3.      Trimester III
-          Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar syaraf
-          rasa sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu yang membungkuk.
-          Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunel syndrom selama trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf median di bawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai parestesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
-          Pembengkakan yang melibatkan saraf pherifera dan tangan. Pembengkakan tersebut menekan saraf median dibawah ligmen persendian antara lengan dan tangan.
-          Akroestesia ( kaku dan gatal di tangan ) yang timbul akibat posisi bahu yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus brachialis.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Sistem Persarafan adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
2.      Pada setiap trimester terjadi perubahan-perubahan pada sistem persarafan. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan akan kembali seperti keadaan sebelum hamil, setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
B.     Saran
1.      Kami berharap agar teman-teman dapat mengerti materi yang teah kami sampaikan.
2.      Seorang bidan sebaiknya menguasai perubahan-perubahan dan adaptasi pada setiap ibu hamil.
3.      Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.













DAFTAR PUSTAKA

Asrinah,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Helwiyah, dkk.1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: EGC
.Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Syaifuddin. 1992. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.
Syaiffudin , Abdul Bari. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Syaiffudin , Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, Helen. 2006.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 1. Jakarta : EGC.











Share with your friends

Give us your opinion

Notification
Our site is getting a little tune up and some love
Done