KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tugas asuhan kebidanan ini dengan lancar. Makalah ini
kami buat guna memenuhi tugas asuhan kebidanan ( kehamilan ).
Terimakasih kami
ucapkan kepada ibu Niken, selaku dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan
1 (Kehamilan) serta semua pihak yang terkait dan membantu proses penyusunan
serta penyelesaian makalah yang dengan judul “Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Persyarafan pada Ibu
Hamil”.
Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik yang membangun
sangat kami harapkan.
Demikian makalah
ini kami buat. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.
Surakarta,
21 Maret 2013
Penyusun
Kelompok 14
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................ I
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR
ISI.............................................................................................................. 2
BAB
1 PENDAHULUAN ………………………………………………………… 3
A. Latar
Belakang ……………………………………………………………… 3
B.
Rumusan Masalah
…………………………………………………………... 4
C.
Tujuan Penulisan
……………………………………………………………. 4
D. Metode
Penulisan……………………………………………………………. 4
BAB
2 PEMBAHASAN…………………………………………………………… 5
A. Pengertian
Sistem Persarafan………………………………………………… 5
B.
Fungsi Sistem
Persarafan………………………………………………….. 5
C.
Pembagian Sistem Persarafan……………………………………………… 5
D. Perubahan
Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem persarafan pada Ibu Hamil… 7
BAB
3 PENUTUP …………………………………………………………………. 9
A.
Kesimpulan
........................................................................................................ 9
B.
Saran
................................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Perubahan anatomi dan fisiologi
pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi
dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon
terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan
ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
menyusui selesai.
Pemahaman tentang perubahan anatomi
dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu
kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi
selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahanan mengenai perubahan
anatomi dan fisiologi ini. (sarwono prawirohardjo, 2010). Segala perubahan
fisik dialami wanita selama hamil berhubungan dengan beberapa sistem yang
disebabkan oleh efek khusus dari hormon ( case&waterhouse,1994).
Perubahan ini terjadi dalam rangka
persiapan perkembangan janin, menyiapkan tubuh ibu untuk bersalin, perkembangan
payudara untuk pembentukan/produksi air susu selama masa nifas. Perlu sipahami
bahwa banyak perubahan fisik yang terjadi pada wanita selama kehamilan , bidan
dapat membantu dalam memperhatikan dan mendektesi ketidaknormalan yang mungkin
terjadi ( Leader et al,1996).
Sistem persarafan terdiri dari
sel-sel saraf (neuron) yang tersusun membentuk sistem saraf pusat dan sistem
saraf perifer. Sistem saraf pusat(SSP) terdiri atas otak dan medula spinalis
sedangkan sistem saraf tepi(perifer) merupakaan susunan saraf diluar SSP yang membawa
pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Stimulus (rangsangan) yang diterima
oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal
menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh untuk mampu mengadaaptasinya
sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi berlangsung
melalui kegiatan sistem saraf disebut sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh
tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau
sakit.
- Rumusan masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian sistem persarafan?
2. Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem
persarafan pada trimester pertama?
3. Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem
persarafan pada trimester kedua?
4. Apa saja perubahan anatomi dan fisiologi sistem
persarafan pada trimester ketiga?
- Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem persarafan
2. Untuk mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan
fisiologi sistem persarafan pada trimester pertama
3. Untuk mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan
fisiologi sistem persarafan pada trimester kedua
4. Untuk mengetahui dan memahami perubahan anatomi dan
fisiologi sistem persarafan pada trimester ketiga
- Metode Penulisan
Dalam menulis makalah ini penulis menggunakan metode
penulisan secara deskriptif dan kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
- Sistem Persarafan
1. Pengertian
Sistem Persarafan
Sistem Persarafan adalah salah satu
organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam
organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat
merasakan suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot. Sistem
persarafan bekerja sebagai sistem elektrik dan konduksi yang bekerja mengatur
dan mengendalikan semua kegiatan tubuh.
2. Fungsi
Sistem Persarafan
Secara garis besar fungsi sistem
persarafan ada empat yaitu :
a. Menerima
informasi ( rangsangan ) dari dalam maupun dari luar tubuh melalui saraf
sensory ( Afferent Sensory Pathway )
b. Mengkomunikasikan
informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat
c. Mengolah
informasi yang diterima baik di tingkat medula spinalis maupun di otak untuk
selanjutnya menentukan jawaban ( respon )
d. Mengantarkan
jawaban secara cepat melalui saraf motorik (Efferent Motorik Pathway) ke
organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan.
3. Pembagian Sistem Persarafan
Sistem persarafan
terdiri dari dua yaitu secara stuktural dan secara fungsional. Secara
struktural Sistem Persarafan terdiri atas Sistem Saraf Pusat (SSP) dan sistem
saraf tepi. Sedangkan secara fungsional terdiri dari serebrospinal dan sistem
otonom.
Sistem persarafan
secara struktural:
a. Sistem saraf
pusat
Terdiri atas otak
dan medula spinalis. Di bungkus oleh selaput meningen yang berfungsi untuk
melindungi sistem saraf pusat. Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak
kecil (cerebelum) dan batang otak(brainstem). Otak orang dewasa mempunyai berat
lebih kurang 2% dari berat badan dan mendapat sirkulasi darah kurang lebih 20%
dari cardiac out put serta membutuhkan kalori sekitar 400kkal setiap hari. Otak
merupakan jaringan yang banyak menggunakan energi yang di dukung oleh metabolisme oksidasi glukosa. Kebutuhan
oksigen dan glukosa relatif konstan,hal ini disebabkan oleh metabolisme otak
yang merupakan proses yang terus menerus tanpa periode istirahat yang berarti
bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam jaringan otak maka metabolisme
menjadi terganggu dan jaringan saraf akan mengalami kerusakan
b. Sistem Saraf Tepi
Susunan saraf tepi
terdiri dari saraf cranial termasuk sensorik dan motorik serta ganglion. Fungsi
saraf cranial bervariasi,yaitu sensor motorik dan gabungan dari keduanya.
Saraf-saraf motorik dipersarafi oleh beberapa percabangan saraf cranial.
Percabangan saraf cranial yaitu olfaktorius,optikus,okulomotorius,troklear,trigeminus,abdusen,facial,vestibulkokhlearis,glosofaringeal,vagus,asesori,hipoglosal.
Sistem persarafan secara fungsional :
a. Serebrospinal
Melindungi otak dan
medula spinalis dengan dukungan jaringan otot,bertindak sebagai media dalam
transport elemen-elemen dari aliran darah ke sistem saraf jaringan otot
b. Sistem Saraf Otonom
Terdiri dari dua
subsistem eferen : subsistem simpatis dan parasimpatis. Organ-organ dipengaruhi
oleh sistem saraf otonom dikontrol oleh satu atau dua subsistem. Mempertahankan
keadaan tubuh dalam keadaan terkontrol tanpa pengendalian secara sadar struktur
jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung pembuluh
darah ,iris mata,organ torakalis,abdominalis dan kelenjar tubuh. SSO juga
enerima informasi tentan fungsi vital tubuh dari kemoreseptor dan presoreseptor
di dalam pembuluh darah dan organ internal.
B.
Perubahan
Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem persarafan pada Ibu Hamil
1.
Trimester I
-
Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena
perubahan gerak cairan dan permeabilitas pembuluh darah.
-
Persepsi bau dan rasa erat kaitannya dan penurunan
sensitifitas bau mungkin terjadinya perubahan sensasi dan perubahan makanan
yang lebih disukai.
-
Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing
dan perasaan tidak suka terhadap makanannya, terutama untuk makanan yang
rasanya pahit selama kehamilan.
-
Ibu hamil mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam
tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang mulai berkurang.
-
Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop)
sering terjadi pada awal kehamilan.
2.
Trimester II
-
Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan
tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan dengan
gangguan penglihatan, sinusitis, atau migran.
-
kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan pada
pembuluh darah panggul yang dapat mengganggu sirkulasi dan saraf yang menuju
ektremitas bagian bawah.
-
masalah neuromuskular seperti kram otot/ tetani akibat kekurangan kalsium
(hipoklasemia)
-
Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat,
terasa gatal di daerah paha), bisa disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf
kutan lateral femoral.
-
Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang disebabkan
oleh hipotensi supine syndrome (vena cava sindrom). Hal ini terjadi karena
ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi postural khususnya setelah duduk atau
berdiri dengan periode yang lama.
3.
Trimester III
-
Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf
atau kompresi akar syaraf
-
rasa
sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu
yang membungkuk.
-
Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunel
syndrom selama trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf median di bawah
ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai parestesia
(sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem
saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
-
Pembengkakan yang melibatkan saraf pherifera dan tangan. Pembengkakan
tersebut menekan saraf median dibawah ligmen persendian antara lengan dan
tangan.
-
Akroestesia ( kaku dan gatal di tangan ) yang timbul akibat posisi bahu
yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus brachialis.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Sistem
Persarafan adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan
kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
2. Pada setiap trimester terjadi perubahan-perubahan pada
sistem persarafan. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan akan
kembali seperti keadaan sebelum hamil, setelah proses persalinan dan menyusui
selesai.
B.
Saran
1. Kami berharap agar teman-teman dapat mengerti materi yang
teah kami sampaikan.
2. Seorang bidan sebaiknya menguasai perubahan-perubahan dan
adaptasi pada setiap ibu hamil.
3. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Asrinah,dkk.
2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Helwiyah,
dkk.1994. Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: EGC
.Prawirohardjo,
Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Syaifuddin.
1992. Anatomi Fisiologi untuk Siswa
Perawat. Jakarta: EGC.
Syaiffudin
, Abdul Bari. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Syaiffudin
, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, Helen. 2006.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 1. Jakarta : EGC.