BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tenaga Kesehatan terutama Bidan dan Perawat
bekerja dengan berpariasi klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau
harus belajar teknik hygiene yang sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara
perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene
perorangan. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau
keadaan emosional klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat
memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik
memelukan bantuan perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin. Selain
itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek hygiene
klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawaan diri dan
memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan klien.
Memandikan klien merupakan bagian perawatan
hygiene total. Mandi dapat dikategorisasikan sebagai pembersihan atau
terapetik. Mandi adalah salah satu cara mempertahakan kebersihan kulit. Mandi
akan membantu menciptakan suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit,
meningkatkan rentang gerak selama mandi, meningkatkan citra diri dan
menstimulasi kecepatan maupun kedalaman respirasi.
Mengganti alat tenun (bad making) atau yang
lebih dikenal dengan merapikan tempat tidur merupakan bagian personal hygiene
karena tempat tidur yang bersih dan rapi memberikan keamanan dan kenyamanan
untuk peningkatan kesejahteraan pasien.
1.2.
Tujuan
1. Mengetahui
rasa keamanan dan kenyaman pasien rawat inap
2.
Untuk mengetahui hubungan
penatalaksanaan personalhygiene dengan pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat
inap.
1.3.
Rumusan masalah
a) Apa manfaat memenuhi kebutuhan fisik
manusia yang berhubungan dengan keamanan lingkungan?
b) Bagaimana cara memenuhi kebutuhan
fisik manusia yang berhubungan dengan keamanan lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian keamanan lingkungan
Keamanan lingkungan merupakan perlindungan bagi warga di
lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan, baik yang datang dari luar
lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri.Sistem keamanan lingkungan
yang baik harus dimulai dari yang terkecil kemudian berlanjut dan berintegrasi
antar sistem keamanan lingkungan kecil dengan sistem keamanan lingkungan yang
besar.Sistem keamanan lingkungan yang terkecil adalah sistem keamanan pada
rumah.
Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik , jika setiap
rumah dalam lingkungan tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik Sebuah
sistem keamanan lingkungan akan baik, jika setiap rumah dalam lingkungan
tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik.Hal itu akan memperkecil
ruang gerak kejahatan pada lingkungan tersebut,sehingga setiap kejahatan yang
muncul dapat langsung dideteksi lebih awal
a. Kebutuhan Fisiologis:
1.
Oksigen
2.
Kelembaban
3.
Pengurangan Bahaya Fisik
4.
Pengurangan Transmisi Patogen
5.
Pengontrolan Polusi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.
Usia
2.
Tingkat Kesadaran
3.
Emosi
4.
Status Metabolisme
5.
Gangguan persepsi sensori
6.
Informasi/komunikasi
7.
Penggunaan antibiotik
8.
Keadaan imunitas
9.
Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel darah putih
10. Status nutrisi
c. Macam-macam bahaya/kecelakaan:
1.
Di rumah
2.
Di RS : Mikroorganisme Cahaya
Kebisingan Cedera
Kesalahan prosedur Peralatan medik, dll
d. Pencegahan Kecelakaan di RS:
1.
Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
2.
Menjaga keselamatan pasien yang gelisah dari infeksi
3.
Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4.
Penghalang sisi tempat tidur
5.
Bel yg mudah dijangkau
6.
Meja yang mudah dijangkau
7.
Kereta dorong ada penghalangnya
8.
Kebersihan lantai
10. Prosedur tindakan, dll
e. Meningkatkan Kenyamanan/Strategi
kesehatan
1.
Sentuhan teraupeutik
2.
Akupresure
3.
Relaksasi dan Teknik Imajinasi
4.
Imajinasi terbimbing
5.
Bimbingan Antisipasi
6.
Distraksi
2.2. KENYAMANAN LINGKUNGAN

a.
Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent)
A. Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan kebersihan lingkungan dalam mempersiapkan
tempat tidur bagi klien.
B. Tujuan
a. Mempersiapkan
tempat tidur agar siap pakai
b. Memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi pasien.
C. Alat dan bahan
a.
Tempat tidur, kasur dan bantal
b. Seprei besar
c.
Seprei kecil
d. Sarung bantal
e.
Perlak
f.
Selimut
D. Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Atur tempat
tidur, kasur, dan bantal.
c. Pasang seprei
besar dengan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur/tempat tidur
d. Atur sisi kedua
samping seprei atau tempat tidur dengan sudut 90 derajat, lalu masukkan kebawah
kasur
e. Pasang perlak
ditengah tempat tidur
f. Pasang seprei
kecil diatas perlak
g. Lipat selimu
menjadi empat secara terbalik dan pasang bagian bawah. masukkan ujung selimut
ke bawah kasur.
h. Pasang sarung bantal
i.
Cuci tangan.
Jenis
persiapan tempat tidur:
A.
Unoccupid bed ( VERBEDENT TANPA PASIEN
DIATASNYA )
a. Closed bed (tempat tidur tertutup)
b. Open bed (tempat tidur terbuka)
c. Aether bed (tempat tidur pasca
operasi)
Langkah
–langkah Unoccupid bed:
1.
Menjelaskan pada pasien bahwa
tempat tidurnya mau dirapikan
2.
Menyiapkan alat secara
ergonomis
3.
Mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
4.
Mempersilahkan dan membantu
pasien untuk turun dari tempat tidur dan
duduk di kursi (pada pasien yang mampu)
5.
Mengambil selimut,perlak,sarung
bantal dan laken/sprei dari tempat tidur klien
dan memasukkan pada tempat alat tenun kotor
6.
Mengatur posisi kasur ketengah tempat tidur
7.
Memasang sprei dengan garis tengah lipstan tepat ditengah
kasur
8.
Memasukkan sprei bagian kepala kebawah kasur
9.
Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur
10. Melipat sprei
pada sudut-sudut tempat tidur membentuk sudut 45 derajat
11. Memasukkan
sprei bagian samping ke bawah kasur.
12. Memasang perlak
ditengah tempat tidur
13. Memasang
steklaken diatas perlak
14. Memasukkan
steklaken dan perlak bagian samping ke bawah kasur
15. Melipat selimut
menjadi 4 bagian secara terbalik
16. Memasukkan
lipatan teratas kebawah kasur
17. Memasang sarung
bantal dan meletakkan ke
tempat tidur
18. Mempersilahkan/membantu
pasien naik ke tempat tidur
19. Menyelimuti
pasien
20. Membereskan
alat
21. Mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih
B.
Occupied bed (VERBEDENT DENGAN
PASIEN DIATASNYA)
1.
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien bahwa tempat
tidurnya mau dirapikan
2.
Menyiapkan alat secara ergonomis
3.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan
dengan handuk bersih
4.
Mempersilahkan dan mengatur posisi pasien untuk miring
membelakangi bidan
5.
Mengambil selimut dan bantal pasien
6.
Melepas perlak,steklaken,laken/sprei dari tempat tidur
klien yang dekat dengan bidan dan menggulungnya kearah tubuh klien
7.
Memasang sprei bersih pada bagian yang dekat bidan dengan
garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
8.
Memasukkan sprei bagian kepala kebawah kasur
9.
Memasukkan sprei bagian kaki kebawah kasur
10. Melipat sprei
pada sudut-sudut tempat tidur membentuk sudut 45 derajat
11. Memasukkan
sprei bagian samping yang dekat dengan bidan kebawah kasur
12. Memasang perlak
ditengah tempat tidur pada bagian yang dekat dengan bidan
13. Memasang
steklaken diatas perlak pada bagian yang dekat dengan bidan
14. Memasukkan sisi
perlak dan steklaken bagian samping yang dekat dengan bidan kebawah kasur
15. Mempersilahkan
dan membantu pasien untuk miring kearah bidan
16. Mengambil
sprei,steklaken,perlak dari tempat tidur dan memasukkan ketempat alat tenun
kotor
17. Menarik
sprei,steklaken,perlak yang bersih kesisi pasien yang jauh dari bidan
18. Memasang sarung
bantal dan meletakkan kebawah kepala klien
19. Melipat selimut
menjadi 4 bagian secara terbalik
20. Memasukkan
lipatan teratas kebawah kasur
21. Memasang
selimut ke pasien
22. Membereskan
alat
23. Mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
b.
Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :
1.
Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2.
Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor
3.
Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan tidak
boros.
c.
Persiapan tempat tidur
Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada
klien di atasnya)
Tempat tidur yang disiapkan
untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat inap.
Cara Kerja Membereskan Tempat Tidur Pasien
1.
Menyiapkan tempat tidur tanpa pasien
2.
Cuci tangan
3.
Letakkan seprei dengan lipatan memanjang dengan garis tengahnya untuk
menentukan tengah-tengah tempat tidur
4.
Masukkan seprei bagian kepala ke bawah kasur kira-kira 30 cm.
5.
Masukkan seprei bagian kaki ± 25 cm, lalu kita membuat sudut dari kepala,
terus ke bagian kaki.
6.
Masukkan sisi-sisi dari seprei ke bawah kasur.
7.
Letakkan perlak melintang ± 50 cm dari garis kasur bagian kepala, lalu
dimasukkan ke bawah kasur bersama-sama.
8.
Letakkan selimut ± 15 cm dari garis kasur bagian kepala, masukkan selimut
bagian kaki ke bawah kasur bersama-sama.
9.
Sarung bantal dipasang, bantal diletakkan dengan bagian yang tertutup
kejurusan pintu.
10. Bereskan alat-alat lalu cuci tangan.
d.
Pengertian mengganti
alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah
Mengganti
alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien
kekursi/tempat duduk.
Tujuan
:
1. Memberikan perasaan senang dan
meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien
2. Meningkatkan mobilisasi klien
3.
Memelihara kebersihan dan kerapian

e.
Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op
Pengertian
menyiapkan tempat tidur pasien Post Op adalah:
Tempat
tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose
(obat
bius).
Tujuan :
1. Menghangatkan klien
2. Mencegah penyulit/komplikasi post
op/pasca bedah
f.
Mengganti Alat Tenun
dengan Pasien diatasnya (Occupied bed)
Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien
diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada
tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
Tujuan:
1. Memberikan perasaan senang dan
meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien
2. Mencegah terjadinya dekubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapian.
Langkah
–langkah membereskan tempat tidur yang
ditempati pasien
A. Oleh satu
perawat/bidan
1. Tempatkan kursi memunggungi sisi bawah tempat tidur.
2. Lepaskan alas
pada satu sisi tempat tidur, baru pada sisi yang lain.
3. Angkat semua
bantal kecuali satu.
4. Lepaskan sarung
bantal, letakkan bantal di kursi.
a. Mengganti alas
tempat tidur (seprei)
1. Rapikan penutup
kasur.
2. Letakkan seprei
bersihseparuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor. Selipkan
separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
3. Kalau
menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan.
Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih
setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh
sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4. Palingkan
pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke
sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien
tetap di atas bantal.
5. Pergilah ke
sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup
kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre”
sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis
plastiknya lalu selipkan.
6. Kalau anda
mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun sudutnya dengan cara “mitre”. Lepaskan
kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan alas khusus tersebut.
7.
Gulingkan pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur.
Tempatkan pada posisi yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan
tempatkan kembali.
b.
Menggantikan selimut
1. Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien, kalau memang ada.
Ganti dengan yang bersih apabila perlu. Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas
atau selimut dan “mitre” sudutnya. Lipat tutup atas di atas bedcover. Ganti
tutup atas dan duvet sesuai kondisi.
2. Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
c.
Penanganan Akhir
Bersihkan semua peralatan. Letakkan kembali perabot yang tadi dipindahkan.
Jangan lupa untuk mencuci tangan.
B. Oleh dua perawat/bidan
1. Tempatkan kursi
memunggungi tempat tidur.
2. Lepaskan semua
alas.
3. Angkat semua
bantal kecuali satu. Lepaskan sarungnya. Letakkan di atas kursi.
4. Angkat selimut
dan alas teratas secara terpisah. Lipat sepertiga atas sampai ke tengah, juga
sepertiga bagian bawah. Angkat bersama-sama dan letakkan di atas kursi.
Masukkan kain di keranjang atau kantung plastik. Biarkan pasien tertutup satu
lapis alas dan selimut kalau ruangan cukup dingin.
5. Palingkan ke
satu sisi tempat tidur. Perhatikan agar kepalanya terletak di atas bantal dan
kakinya tertopang dengan baik
6. Pegang pasien
kuat-kuat saat dia berada di pinggir tempat tidur, yang lain menggulung setiap
alas secara terpisah ke bagian tengah tempat tidur Kalau tidak di pasang yang
baru, betulkan yang lama agar tidak berkerut. Buang semua kotoran yang ada di
atas.
a.
Mengganti alas tempat tidur (sprei)
1. Rapikan penutup
kasur.
2. Pasang sprei
separuh tergulung memanjang di sebelah yang kotor. Selipkan separuh sprei dan
atur sudutnya dengan menyelipkannya
3.
Kalau anda menggunakan alas plastik maka gulung tengah tempat tidur lalu
selipkan. Kalau menggunakan alas yang perlu dig anti, tempatkan alas setengah
tergulung memanjang, di samping alas kotor dan selipkan sisanya Kalau alas
khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4. Pindahkan bantal ke sisi lain, palingkan
pasien ke atas kain tersebut ke sisi yang lain.
5. Tarik dan
angkat alas yang kotor. Luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tak
perlu diganti, rapikan sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk
alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
6. Kalau anda
mengganti sprei, gulung sprei, selipkan dan rapikan sudutnya. Lepaskan kembali
gulungan dan selipkan lapisan plastik alas khusus tersebut.
7. Gulingkan
pasien agar terbaring terlentang di tengah tempat tidur, ganti sarung bantal
jika perlu.
b.
Mengganti tutup atas tempat tidur
1. Angkat tutup
atas atau selimut yang menutupi pasien. Ganti dengan yang bersih. Bereskan tempat tidur, lipat tutup
atas dan selimut, rapikan sudutnya. Lipat di atas bedcover.
2. Perhatikan agar
pasien cukup nyaman.
c.
Penanganan
Akhir
Bersihkan semua peralatan dan kembalikan perabot
yang tadi dipindahkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Sistem keamanan lingkungan merupakan
sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan
kejahatan, baik yang datang dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan
itu sendiri.Terutama keamanan lingkungan di RS. Keamanan lingkungan sebagai
kebutuhan fisik manusia bukan hanya
untuk memberikan rasa keamanan lingkungan saja tapi juga kenyamanan dalam lingkungan sekitarnya.Kenyamanan
lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman akan menunjang
cepatnya kesembuhan pasien.
3.2. SARAN
Sebagai seorang tenaga kesehatan,
khususnya Bidan, kita harus benar-benar mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara kita
untuk memperlakukan pasien secara aman dan nyaman.Dan diharapkan dapat
mendukung kenyamanan pasien selama di rumah sakit.
Dalam
hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus mengetahui, memahami, dan mendalami tentang Menyiapkan
Tempat Tidur (Verbedent) untuk Pasien (Klien) supaya apabila terjadi pada ibu hamil hal-hal yang tidak diinginkan dan
mengharuskan pasien (klien) rawat inap di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin
kita sebagai Tenaga Kesehatan khususnya Bidan, mampu memuaskan pasien (klien)
DAFTAR PUSTAKA
http://zakiyakirti.blogspot.com/2011/04/keterampilan-dasar-praktik-klinik.html
http://andaners.wordpress.com/2009/.../menyiapkan-tempat-tidur/ http://andaners.wordpress.com/.../memindahkan-pasien-dari-tempat-tidur-ke-brangkar/
Pertanyaan
Diskusi:
1.
Bagaimana cara
mengganti alas tempat tidur klien/pasien ketika ada pasien/klien di atasnya
tetapi tetap merasa nyaman? (Erlina
Steya P)
Jawab
(Ida Fariana) :
1. Rapikan penutup kasur.
2. Letakkan seprei
bersihseparuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor. Selipkan
separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
3. Kalau
menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan.
Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih
setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh
sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4. Palingkan
pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke
sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien
tetap di atas bantal.
5. Pergilah ke
sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup
kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre”
sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis
plastiknya lalu selipkan.
6. Kalau anda
mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun sudutnya dengan cara “mitre”. Lepaskan
kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan alas khusus tersebut.
7.
Gulingkan pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur.
Tempatkan pada posisi yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan
tempatkan kembali.
2. Apa yang dimaksud dengan
gangguan persepsi sensori? (Anisa Erni A)
Jawab
(Hismiana N ):
Tanggapan
indera terhadap rangsangan yang datang dari luar,rangsangan tersebut berupa
rangsangan penglihatan,penciuman,pendengaran ,dan perabaan.
Adapun gangguan persepsi sensori misalnya adalah
Halusinasi.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan
Terapeutik?(Asri Yulaikah)
Jawab (Hanik Rahmawati) :
Terapeutik merupakan hubungan
interpesonal antara bidan dengan pasien, dalam hubungan ini bidan dan pasien
memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional
pasien.
4. Apa yang dimaksud dengan sistem
immunitas?(Laely)
Jawab (Helmina) :
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah
sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel
dan organ
khusus pada suatu organisme.
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh
terhadap infeksi
bakteri
dan virus,
serta menghancurkan sel kanker
dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.
Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,
dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.
5.
Bagaimana cara mengganti sperai jika pasien yang diganti
tempat tidurnya mengalami patah tulang(kaki patah)? (Dyah Nur H &Iffatun)
Jawab (Hanggarin M.D.) :
1.
Sebelum mengganti sperai perawat melihat kondisi pasien
terlebih dahulu. Jika kondisi badannya memungkinkan untuk dimiringkan maka
pasien tidak perlu dipindah.Tetapi jika keadaannya tidak memungkinkan pasien
lebih baik dipindahkan ke tempat tidur kosong.
2.
Dalam memindahkan pasien memerlukan perawat /bidan lebih
dari satu orang
3.
Menyiapakan peralatan yang dibutuhkan ,termasuk tempat tidur
kosong.
4.
Kemudian perawat/ bidan memindahkan pasien ke tempat tidur
kosong tersebut secara perlahan- lahan dan bersamaan.
5.
Kemudian perawat/ bidan mengganti sperai sesuai prosedur
yang di tentukan.
6.
Pasien di pindahkan kembali pada tempat tidur semula secara
perlahan –lahan.
Tambahan oleh Desi
Ayu Zelika:
Procedure cara mengganti sperai yang
benar, jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dipindah.
1.
Memiringkan badan pasien ke salah satu sisi
2.
Melepas dan melipat spreai selapis demi selapis,kemudian
badan pasien di miringkan ke salah satu sisi yang lain lalu spreai yang telah
dilipat diambil.
3.
Perawat memasang spreai baru dengan langkah yang sama ketika
melepas.