Makalah Keterampilan Dasar Praktik Klinik |Kebutuhan Fisik Manusia - Carinfomu
News Update
Loading...

Wednesday, 7 January 2015

Makalah Keterampilan Dasar Praktik Klinik |Kebutuhan Fisik Manusia



BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Tenaga Kesehatan terutama Bidan dan Perawat bekerja dengan berpariasi klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik hygiene yang sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memelukan bantuan perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek hygiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawaan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan klien.

Memandikan klien merupakan bagian perawatan hygiene total. Mandi dapat dikategorisasikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah salah satu cara mempertahakan kebersihan kulit. Mandi akan membantu menciptakan suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit, meningkatkan rentang gerak selama mandi, meningkatkan citra diri dan menstimulasi kecepatan maupun kedalaman respirasi.

Mengganti alat tenun (bad making) atau yang lebih dikenal dengan merapikan tempat tidur merupakan bagian personal hygiene karena tempat tidur yang bersih dan rapi memberikan keamanan dan kenyamanan untuk peningkatan kesejahteraan pasien.




1.2.        Tujuan

1.      Mengetahui rasa keamanan dan kenyaman pasien rawat inap
2.        Untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan personalhygiene dengan pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat inap.


1.3.       Rumusan masalah
a)      Apa manfaat memenuhi kebutuhan fisik manusia yang berhubungan dengan keamanan lingkungan?
b)      Bagaimana cara memenuhi kebutuhan fisik manusia yang berhubungan dengan keamanan lingkungan?













BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Pengertian keamanan lingkungan

Keamanan lingkungan merupakan perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan, baik yang datang dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri.Sistem keamanan lingkungan yang baik harus dimulai dari yang terkecil kemudian berlanjut dan berintegrasi antar sistem keamanan lingkungan kecil dengan sistem keamanan lingkungan yang besar.Sistem keamanan lingkungan yang terkecil adalah sistem keamanan pada rumah.
Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik , jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik, jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik.Hal itu akan memperkecil ruang gerak kejahatan pada lingkungan tersebut,sehingga setiap kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal

a.    Kebutuhan Fisiologis:
1.        Oksigen
2.        Kelembaban
3.        Pengurangan Bahaya Fisik
4.        Pengurangan Transmisi Patogen
5.        Pengontrolan Polusi
b.    Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.        Usia                                                
2.        Tingkat Kesadaran                         
3.        Emosi
4.        Status Metabolisme
5.        Gangguan persepsi sensori
6.        Informasi/komunikasi
7.        Penggunaan antibiotik
8.        Keadaan imunitas
9.        Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel darah putih
10.    Status nutrisi

c.    Macam-macam bahaya/kecelakaan:
1.        Di rumah
2.        Di RS : Mikroorganisme                 Cahaya
Kebisingan                          Cedera
Kesalahan prosedur                        Peralatan medik, dll
d.   Pencegahan Kecelakaan di RS:
1.        Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
2.        Menjaga keselamatan pasien yang gelisah dari infeksi
3.        Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4.        Penghalang sisi tempat tidur
5.        Bel yg mudah dijangkau
6.        Meja yang mudah dijangkau
7.        Kereta dorong ada penghalangnya
8.        Kebersihan lantai
10.  Prosedur tindakan, dll
e.    Meningkatkan Kenyamanan/Strategi kesehatan
1.        Sentuhan teraupeutik
2.        Akupresure
3.        Relaksasi dan Teknik Imajinasi
4.        Imajinasi terbimbing
5.        Bimbingan Antisipasi
6.        Distraksi

2.2.  KENYAMANAN LINGKUNGAN
Description: G:\TUGAS BU SUPARMI\ranjang-rumah-sakit-elektrik.jpgSelain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.Adapun cara yang dapat dilakukan seperti halnya:
a.      Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent)
A.    Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan kebersihan lingkungan dalam mempersiapkan tempat tidur bagi klien.
B.     Tujuan
a.       Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai
b.      Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien.
C.     Alat dan bahan
a.       Tempat tidur, kasur dan bantal
b.      Seprei besar
c.       Seprei kecil
d.      Sarung bantal
e.       Perlak
f.       Selimut
D.    Prosedur kerja
a.       Cuci tangan
b.      Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.
c.       Pasang seprei besar dengan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur/tempat tidur
d.      Atur sisi kedua samping seprei atau tempat tidur dengan sudut 90 derajat, lalu masukkan kebawah kasur
e.       Pasang perlak ditengah tempat tidur
f.       Pasang seprei kecil diatas perlak
g.      Lipat selimu menjadi empat secara terbalik dan pasang bagian bawah. masukkan ujung selimut ke bawah kasur.
h.      Pasang sarung bantal
i.        Cuci tangan.

Jenis persiapan tempat tidur:
A.       Unoccupid bed ( VERBEDENT TANPA PASIEN DIATASNYA )
a.       Closed bed (tempat tidur tertutup)
b.      Open bed (tempat tidur terbuka)
c.       Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
Langkah –langkah Unoccupid bed:
1.        Menjelaskan pada pasien bahwa tempat tidurnya mau dirapikan
2.        Menyiapkan alat secara ergonomis
3.        Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan  dengan handuk bersih
4.        Mempersilahkan dan membantu pasien untuk turun  dari tempat tidur dan duduk di kursi  (pada pasien yang mampu)
5.        Mengambil selimut,perlak,sarung bantal dan laken/sprei dari tempat tidur klien dan memasukkan pada tempat alat tenun kotor
6.        Mengatur posisi kasur ketengah tempat tidur
7.        Memasang sprei dengan garis tengah lipstan tepat ditengah kasur
8.        Memasukkan sprei bagian kepala kebawah kasur
9.        Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur
10.    Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk sudut 45 derajat
11.    Memasukkan sprei bagian samping ke bawah kasur.
12.    Memasang perlak ditengah tempat tidur
13.    Memasang steklaken diatas perlak
14.    Memasukkan steklaken dan perlak bagian samping ke bawah kasur
15.    Melipat selimut menjadi 4 bagian secara terbalik
16.    Memasukkan lipatan teratas kebawah kasur
17.    Memasang sarung bantal dan meletakkan ke tempat tidur
18.    Mempersilahkan/membantu pasien naik ke tempat tidur
19.    Menyelimuti pasien
20.    Membereskan alat
21.    Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih
B.       Occupied bed (VERBEDENT DENGAN PASIEN DIATASNYA)

1.        Memberitahu dan menjelaskan pada pasien bahwa tempat tidurnya mau dirapikan
2.        Menyiapkan alat secara ergonomis
3.        Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih
4.        Mempersilahkan dan mengatur posisi pasien untuk miring membelakangi bidan
5.        Mengambil selimut dan bantal pasien
6.        Melepas perlak,steklaken,laken/sprei dari tempat tidur klien yang dekat dengan bidan dan menggulungnya kearah tubuh klien
7.        Memasang sprei bersih pada bagian yang dekat bidan dengan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
8.        Memasukkan sprei bagian kepala kebawah kasur
9.        Memasukkan sprei bagian kaki kebawah kasur
10.    Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk sudut 45 derajat
11.    Memasukkan sprei bagian samping yang dekat dengan bidan kebawah kasur
12.    Memasang perlak ditengah tempat tidur pada bagian yang dekat dengan bidan
13.    Memasang steklaken diatas perlak pada bagian yang dekat dengan bidan
14.    Memasukkan sisi perlak dan steklaken bagian samping yang dekat dengan bidan kebawah kasur
15.    Mempersilahkan dan membantu pasien untuk miring kearah bidan
16.    Mengambil sprei,steklaken,perlak dari tempat tidur dan memasukkan ketempat alat tenun kotor
17.    Menarik sprei,steklaken,perlak yang bersih kesisi pasien yang jauh dari bidan
18.    Memasang sarung bantal dan meletakkan kebawah kepala klien
19.    Melipat selimut menjadi 4 bagian secara terbalik
20.    Memasukkan lipatan teratas kebawah kasur
21.    Memasang selimut ke pasien
22.    Membereskan alat
23.    Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih dan kering

b.        Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :
1.         Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi
2.         Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor
3.         Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan tidak boros.
c.         Persiapan tempat tidur
 Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya)
Tempat tidur yang disiapkan  untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat inap.
Cara Kerja  Membereskan  Tempat Tidur Pasien
1.      Menyiapkan tempat tidur tanpa pasien
2.      Cuci tangan
3.      Letakkan seprei dengan lipatan memanjang dengan garis tengahnya untuk menentukan tengah-tengah tempat tidur
4.      Masukkan seprei bagian kepala ke bawah kasur kira-kira 30 cm.
5.      Masukkan seprei bagian kaki ± 25 cm, lalu kita membuat sudut dari kepala, terus ke bagian kaki.
6.      Masukkan sisi-sisi dari seprei ke bawah kasur.
7.      Letakkan perlak melintang ± 50 cm dari garis kasur bagian kepala, lalu dimasukkan ke bawah kasur bersama-sama.
8.      Letakkan selimut ± 15 cm dari garis kasur bagian kepala, masukkan selimut bagian kaki ke bawah kasur bersama-sama.
9.      Sarung bantal dipasang, bantal diletakkan dengan bagian yang tertutup kejurusan pintu.
10.  Bereskan alat-alat lalu cuci tangan.



d.       Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien kekursi/tempat duduk.
Tujuan :
1.    Memberikan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien
2.    Meningkatkan mobilisasi klien
3.    Description: G:\TUGAS BU SUPARMI\3170942_img01147-20111224-0953.jpgMemelihara kebersihan dan kerapian
e.       Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien Post Op adalah:
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose
(obat bius).
Tujuan :
1.    Menghangatkan klien
2.    Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah
f.        Mengganti Alat Tenun dengan Pasien diatasnya (Occupied bed)
Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
Tujuan:
1.    Memberikan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien
2.    Mencegah terjadinya dekubitus
3.    Memelihara kebersihan dan kerapian.
Langkah –langkah membereskan tempat tidur yang ditempati pasien
A. Oleh satu perawat/bidan
1.      Tempatkan kursi memunggungi sisi bawah tempat tidur.
2.      Lepaskan alas pada satu sisi tempat tidur, baru pada sisi yang lain.
3.      Angkat semua bantal kecuali satu.
4.      Lepaskan sarung bantal, letakkan bantal di kursi.
a.  Mengganti alas tempat tidur (seprei)
1.      Rapikan penutup kasur.
2.     Letakkan seprei bersihseparuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor. Selipkan separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
3.      Kalau menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan. Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4.      Palingkan pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien tetap di atas bantal.
5.      Pergilah ke sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre” sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
6.      Kalau anda mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun       sudutnya dengan cara “mitre”. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan alas khusus tersebut.
7.      Gulingkan pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur. Tempatkan pada posisi yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan tempatkan kembali.
b.      Menggantikan selimut
1. Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien, kalau memang ada. Ganti dengan yang bersih apabila perlu. Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas atau selimut dan “mitre” sudutnya. Lipat tutup atas di atas bedcover. Ganti tutup atas dan duvet sesuai kondisi.
2. Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
c.         Penanganan Akhir
Bersihkan semua peralatan. Letakkan kembali perabot yang tadi dipindahkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan.
B. Oleh dua perawat/bidan
1.      Tempatkan kursi memunggungi tempat tidur.
2.      Lepaskan semua alas.
3.      Angkat semua bantal kecuali satu. Lepaskan sarungnya. Letakkan di atas kursi.
4.      Angkat selimut dan alas teratas secara terpisah. Lipat sepertiga atas sampai ke tengah, juga sepertiga bagian bawah. Angkat bersama-sama dan letakkan di atas kursi. Masukkan kain di keranjang atau kantung plastik. Biarkan pasien tertutup satu lapis alas dan selimut kalau ruangan cukup dingin.
5.      Palingkan ke satu sisi tempat tidur. Perhatikan agar kepalanya terletak di atas bantal dan kakinya tertopang dengan baik
6.      Pegang pasien kuat-kuat saat dia berada di pinggir tempat tidur, yang lain menggulung setiap alas secara terpisah ke bagian tengah tempat tidur Kalau tidak di pasang yang baru, betulkan yang lama agar tidak berkerut. Buang semua kotoran yang ada di atas.
a.      Mengganti alas tempat tidur (sprei)
1.      Rapikan penutup kasur.
2.     Pasang sprei separuh tergulung memanjang di sebelah yang kotor. Selipkan separuh sprei dan atur sudutnya dengan menyelipkannya
3.      Kalau anda menggunakan alas plastik maka gulung tengah tempat tidur lalu selipkan. Kalau menggunakan alas yang perlu dig anti, tempatkan alas setengah tergulung memanjang, di samping alas kotor dan selipkan sisanya Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4.       Pindahkan bantal ke sisi lain, palingkan pasien ke atas kain tersebut ke sisi yang lain.
5.      Tarik dan angkat alas yang kotor. Luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tak perlu diganti, rapikan sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
6.      Kalau anda mengganti sprei, gulung sprei, selipkan dan rapikan sudutnya. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik alas khusus tersebut.
7.      Gulingkan pasien agar terbaring terlentang di tengah tempat tidur, ganti sarung bantal jika perlu.

b.      Mengganti tutup atas tempat tidur
1.      Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien. Ganti dengan yang    bersih. Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas dan selimut, rapikan sudutnya. Lipat di atas bedcover.
2.      Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
c.          Penanganan Akhir
Bersihkan semua peralatan dan kembalikan perabot yang tadi dipindahkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan.











BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan, baik yang datang dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri.Terutama keamanan lingkungan di RS. Keamanan lingkungan sebagai kebutuhan fisik manusia bukan hanya  untuk memberikan rasa keamanan lingkungan saja tapi juga kenyamanan  dalam lingkungan sekitarnya.Kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.
3.2. SARAN
Sebagai seorang tenaga kesehatan, khususnya Bidan, kita harus benar-benar mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara kita untuk memperlakukan pasien secara aman dan nyaman.Dan diharapkan dapat mendukung kenyamanan pasien selama di rumah sakit.
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus mengetahui, memahami, dan mendalami tentang Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent) untuk Pasien (Klien) supaya apabila terjadi pada ibu hamil hal-hal yang tidak diinginkan dan mengharuskan pasien (klien) rawat inap di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin kita sebagai Tenaga Kesehatan khususnya Bidan, mampu memuaskan pasien (klien)





DAFTAR PUSTAKA

http://zakiyakirti.blogspot.com/2011/04/keterampilan-dasar-praktik-klinik.html


















Pertanyaan Diskusi:
1.      Bagaimana cara mengganti alas tempat tidur klien/pasien ketika ada pasien/klien di atasnya tetapi tetap merasa nyaman? (Erlina Steya P)
Jawab (Ida Fariana) :
1.      Rapikan penutup kasur.
2.     Letakkan seprei bersihseparuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor. Selipkan separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
3.      Kalau menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan. Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4.      Palingkan pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien tetap di atas bantal.
5.      Pergilah ke sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre” sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
6.      Kalau anda mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun       sudutnya dengan cara “mitre”. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan alas khusus tersebut.
7.      Gulingkan pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur. Tempatkan pada posisi yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan tempatkan kembali.
2.   Apa yang dimaksud dengan gangguan persepsi sensori? (Anisa  Erni A)
            Jawab (Hismiana N ):
                        Tanggapan indera terhadap rangsangan yang datang dari luar,rangsangan tersebut berupa rangsangan penglihatan,penciuman,pendengaran ,dan perabaan.
Adapun gangguan persepsi sensori misalnya adalah Halusinasi.
3.      Jelaskan yang dimaksud dengan Terapeutik?(Asri Yulaikah)
Jawab (Hanik Rahmawati) :
Terapeutik merupakan hubungan interpesonal antara bidan dengan pasien, dalam hubungan ini bidan dan pasien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien.

4.      Apa yang dimaksud dengan sistem immunitas?(Laely)
Jawab (Helmina) :
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.


5.      Bagaimana cara mengganti sperai jika pasien yang diganti tempat tidurnya mengalami patah tulang(kaki patah)? (Dyah Nur H &Iffatun)
Jawab (Hanggarin M.D.) :
1.      Sebelum mengganti sperai perawat melihat kondisi pasien terlebih dahulu. Jika kondisi badannya memungkinkan untuk dimiringkan maka pasien tidak perlu dipindah.Tetapi jika keadaannya tidak memungkinkan pasien lebih baik dipindahkan ke tempat tidur kosong.
2.      Dalam memindahkan pasien memerlukan perawat /bidan lebih dari satu orang
3.      Menyiapakan peralatan yang dibutuhkan ,termasuk tempat tidur kosong.
4.      Kemudian perawat/ bidan memindahkan pasien ke tempat tidur kosong tersebut secara perlahan- lahan dan bersamaan.
5.      Kemudian perawat/ bidan mengganti sperai sesuai prosedur yang di tentukan.
6.      Pasien di pindahkan kembali pada tempat tidur semula secara perlahan –lahan.

Tambahan oleh  Desi Ayu Zelika:
Procedure cara mengganti sperai yang benar, jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dipindah.
1.      Memiringkan badan pasien ke salah satu sisi
2.      Melepas dan melipat spreai selapis demi selapis,kemudian badan pasien di miringkan ke salah satu sisi yang lain lalu spreai yang telah dilipat diambil.
3.      Perawat memasang spreai baru dengan langkah yang sama ketika melepas.
4.      Kembalikan pasien pada posisi semula.




Mau Makalah ini bisa diklik disini
Kata Kunci : Carinfomu

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
Our site is getting a little tune up and some love
Done